Phytomenadion meningkatkan sintesis faktor pembekuan darah di liver, meskipun mekanisme pastinya belum diketahui secara pasti. Menadiol adalah bentuk yang mudah larut dari vitamin K, Phytomenadion mempunyai efek yang lebih cepat dan lebih lama dibandingkan menadion, menadiol difosfat natrium mempunyai kekuatan setengah dari menadion.
Struktur kimia phytomenadion
Indikasi:
Phytomenadion digunakan pada pencegahan dan pengobatan hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh induksi turunan kumarin atau obat lain yang menginduksi defisiensi vitamin K, hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh malabsorpsi atau ketidakmampuan untuk mensintesis vitamin K, pendarahan pada bayi
Kontraindikasi:
Hipersensitifitas terhadap Phytomenadion dan komponen lain dalam sediaan.
Dosis dan Cara Pemakaian:
Dosis anak-anak:
Efek Samping:
Cyanosis, hipotensi, pusing, lesi seperti scleroderma, hiperbilirubinemia, rasa tidak enak pada perut, reaksi pada tempat penyuntikan (pada pemberian secara i.v), dyspnea, reaksi anafilaksis, diaforesis, reaksi hipersensitifitas.
Peringatan dan Perhatian:
Interaksi Dengan Obat Lain:
Fitonadione dapat mengurangi efek koagulan warfarin, pemberian fitonadione secara oral tidak diabsorpsi dengan baik jika diberikan bersamaan dengan orlistat.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Phytomenadion tablet salut 10 mg, Injeksi 10 mg/ml Dalam Ampul 1 ml
Penyimpanan dan Stabilitas:
Simpan pada tempat terhindar sinar, sejuk, hindari pembekuan (freezing) kedap udara.
Pustaka:
- MIMS Indonesia Edisi 15 Tahun 2014.
- ISO Indonesia Volume 46 Tahun 2011-2012.
Phytomenadion digunakan pada pencegahan dan pengobatan hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh induksi turunan kumarin atau obat lain yang menginduksi defisiensi vitamin K, hipoprotrombinemia yang disebabkan oleh malabsorpsi atau ketidakmampuan untuk mensintesis vitamin K, pendarahan pada bayi
Kontraindikasi:
Hipersensitifitas terhadap Phytomenadion dan komponen lain dalam sediaan.
Dosis dan Cara Pemakaian:
Dosis anak-anak:
- 1-3 tahun: 30 mcg/hari,
- 4-8 tahun: 55 mcg/hari,
- 9-13 tahun: 60 mcg/hari,
- 14-18 tahun: 75 mcg/hari.
- Pria: 120 mcg/hari,
- Wanita: 90 mcg/hari.
- Pendarahan pada bayi: profilaksis melalui I.M: 0,5-1 mg setelah 1 jam kelahiran.
- Pengobatan: I.M ; subkutan: 1 mg/dosis/hari; dosis lebih tinggi mungkin diperlukan jika ibu sudah menerima antikoagulan oral.
Efek Samping:
Cyanosis, hipotensi, pusing, lesi seperti scleroderma, hiperbilirubinemia, rasa tidak enak pada perut, reaksi pada tempat penyuntikan (pada pemberian secara i.v), dyspnea, reaksi anafilaksis, diaforesis, reaksi hipersensitifitas.
Peringatan dan Perhatian:
- Meskipun aman pada bayi yang baru lahir, dosis jangan melebihi 1 mg pada bayi premature sebab ada risiko anemia hemolitik.
- Pemberian oral dan subkutan lebih aman, pemberian i.v hanya keadaan gawat dan harus sangat perlahan (maksimum 1 mg/menit).
- Efek puncak terlihat dalam 4-8 jam setelah pemberian per oral.
- Pemberian fitomenadion, terutama bila lebih dari 2,5 mg menimbulkan hiperkoagulabilitas dan resisten terhadap efek antikoagulan untuk beberapa hari.
- Untuk mencegah hal tersebut harus dipilih dosis serendah mungkin dan terus pantau kadar protrombin.
- Perlu disediakan heparin (fitomenadion tidak mempengaruhi efek heparin) untuk mengatasi hiperkoagulabilitas.
- Tidak menimbulkan efek samping seperti K3, maka dapat diberikan pada bayi yang baru lahir atupun penderita defisiensi G.6-PD.
Interaksi Dengan Obat Lain:
Fitonadione dapat mengurangi efek koagulan warfarin, pemberian fitonadione secara oral tidak diabsorpsi dengan baik jika diberikan bersamaan dengan orlistat.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Phytomenadion tablet salut 10 mg, Injeksi 10 mg/ml Dalam Ampul 1 ml
Penyimpanan dan Stabilitas:
Simpan pada tempat terhindar sinar, sejuk, hindari pembekuan (freezing) kedap udara.
Pustaka:
- MIMS Indonesia Edisi 15 Tahun 2014.
- ISO Indonesia Volume 46 Tahun 2011-2012.