Triamcinolone - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Triamcinolone sebagai hormon glukokortikoid, triamcinolone bekerja menghambat migrasi leukosit polimorfonuklear dan menurunkan permeabilitas pembuluh darah kapiler sehingga menekan reaksi radang. Triamcinolone dapat diabsorpsi sistemik melalui penggunaan topikal dan melintasi sawar plasenta. Triamcinolone terikat pada protein darah (albumin plasma) namun dalam konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan hidrokortison. Waktu paruh eliminasi sekitar 2-5 jam dan diekskresi melalui urin dan feses.

Triamcinolone

Struktur kimia


Triamcinolone

Indikasi Triamcinolone

Triamcinolone diindikasikan untuk Insufisiensi adrenal kronik sekunder, syok disebabkan insufisiensi adrenal, reaksi alergi, rinitis alergi, rinitis vasomotor, asma, penyakit kulit, gangguan saluran pencernaan, gangguan hematolitik. Inflamasi nonreumatik, osteoartritis, rheumatoid arthritis, bursitis, penyakit Gout, epicondylitis, tenosynovitis, dan terapi pembantu pada penyakit neoplasma, misalnya pada leukemia, limfosarkoma, dan penyakit Hodgkin.

Kontraindikasi

Tuberkulosis aktif, laten, atau menyembuh, psikosis akut, infeksi jamur sistemik, infeksi mulut dan atau tenggorokan yang disebabkan oleh jamur, bakteri, atau virus, serta hipersensitivitas terhadap triamcinolone.

Dosis dan Cara Pemakaian

Per oral untuk dewasa dan anak diatas 12 tahun, insufisiensi adrenal 4 - 12 mg per hari sebagai dosis tunggal atau terbagi, indikasi lain 4 - 36 mg per hari sebagai dosis tunggal atau terbagi. 

Per oral untuk anak dibawah 12 tahun, insufisiensi adrenal 0,117 mg/kg berat badan per hari sebagai dosis tunggal atau terbagi, indikasi lain 0,416-1,7 mg/kg berat badan per hari sebagai dosis tunggal atau terbagi.

Efek Samping

Sakit tenggorokan, batuk, hidung berdarah, dan sakit kepala berat, dapat timbul reaksi alergi antara lain berupa kulit merah dan gatal-gatal, bengkak, dan sesak nafas. Triamcinolone dosis tinggi dapat menyebabkan myopathy proximal, efek triamcinolone dalam retensi natrium dan air lebih rendah daripada prednisolon. Pada wanita dapat timbul efek samping makin panjangnya siklus menstruasi.

Peringatan dan Perhatian

  1. Pemberian triamcinolone pada penderita hipertensi, diabetes melitus dan gangguan ginjal harus diawasi dengan hati-hati.
  2. Protein harus dikonsumsi dengan cukup selama terapi.
  3. Pemberian kortikosteroid kepada penderita diabetes, hipertensi, osteoporosis, glaukoma, katarak, atau tuberkulosis, harus selalu dilakukan dengan hati-hati. 

Jangan gunakan pembalut atau penutup kulit pada lesi yang eksudatif, hentikan pemakaian jika terjadi iritasi kulit atau yang mungkin mengalami dermatitis kontak, jangan digunakan pada pasien yang mengalami penurunan sirkulasi kulit, hindari penggunaan steroid potensi tinggi pada wajah.

Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
1. Triamcinolone tablet 4 mg.
2. Nasal spray: 55 mcg/spray
3. Injeksi IA/ID: 10 mg/ml vial 5 ml
4. Injeksi IM: 40 mg/ml 1 ml
5. Gel dan salep: 0,1 % 5 g
6. Krim: 0,1% 10 g

Penyimpanan dan Stabilitas:
Simpan pada suhu 15 - 25 C, Lindungi dari cahaya.