Chlorpromazine merupakan obat untuk menangani gejala psikosis pada skizofrenia. Chlorpromazine termasuk golongan antipsikotik fenotiazina yang bekerja dengan menstabilkan senyawa alami otak. Chlorpromazine memblok reseptor dopaminergik di postsinaptik mesolimbik otak. Memblok kuat efek alfa adrenergik, menekan pelepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolisme basal, temperatur tubuh, kesiagaan, tonus vasomotor dandan emesis.
Struktur kimia
Indikasi:
Chlorpromazine diindikasikan untuk mengendalikan mania, terapi shcizofrenia, mengendalikan mual dan muntah, menghilangkan kegelisahan dan ketakutan sebelum operasi, porforia intermiten akut.
Terapi tambahan pada tetanus. Cegukan tidak terkontrol, perilaku anak 1-12 tahun yang ekplosif dan mudah tersinggung dan terapi jangka pendek untuk anak hiperaktif.
Indikasi:
Chlorpromazine diindikasikan untuk mengendalikan mania, terapi shcizofrenia, mengendalikan mual dan muntah, menghilangkan kegelisahan dan ketakutan sebelum operasi, porforia intermiten akut.
Terapi tambahan pada tetanus. Cegukan tidak terkontrol, perilaku anak 1-12 tahun yang ekplosif dan mudah tersinggung dan terapi jangka pendek untuk anak hiperaktif.
Kontraindikasi:
Hipersensitifitas terhadap Chlorpromazine atau komponen lain formulasi, reaksi hipersensitif silang antar fenotiazin mungkin terjadi, Depresi SSP berat dan koma.
Dosis dan Cara Pemakaian:
Anak 6 bulan:
Efek Samping:
Peringatan dan Perhatian:
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Penyimpanan dan Stabilitas:
Injeksi: hindari cahaya, larutan berwana sedikit kuning tidak menunjukkan hilangnya potensi, tetapi bila perubahan warna jelas maka harus dibuang. Pengenceran larutan dengan larutan NaCl fisiologis 1 mg/mL tetap stabil selama 30 hari.
Hipersensitifitas terhadap Chlorpromazine atau komponen lain formulasi, reaksi hipersensitif silang antar fenotiazin mungkin terjadi, Depresi SSP berat dan koma.
Dosis dan Cara Pemakaian:
Anak 6 bulan:
- Skizofrenia/psikosis: Oral : 0,5-1 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam
- Mual muntah; Oral: 0,5-1 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam bila diperlukan; im, iv: 0,5-1 mg/kg/dosis setiap 6-8 jam,< 5 tahun (22,75 kg): maksimum 40 mg/hari, 5-12 tahun (22,7-45,5 jg): maksimum 75 mg/hari.
- Shcizoprenia/psikosis; Oral: 30-2000 mg/hari dibagi dalam 1-4 dosis, mulai dengan dosis rendah, kemudian sesuaikan dengan kebutuhan.
- Dosis lazim: 400-600 mg/hari, beberapa pasien membutuhkan 1-2 g/hari. im.,iv.: awal: 25 mg, dapt diulang 25-50 mg, dalam 1-4 jam, naikkan bertahap sampai maksimum 400 mg/dosis setiap 4-6 jam sampai pasien terkendali;
- Dosis lazim: 300-800 mg/hari.
- Cegukan tidak terkendali: Oral, im.: 25-50 mg sehari 3-4 kali.
- Mual muntah: Oral: 10-25 mg setiap 4-6 jam, im.,iv.,: 25-50 mg setiap 4-6 jam.
- gejala-gejala perilaku yang berkaitan dengan demensia: awal: 10-25 mg sehari 1-2 kali, naikkan pada interval 4-7 hari dengan 10-25 mg/hari, naikkan interval dosis, sehari 2x, sehari 3 kali dst.
- Bila perlu untuk mengontrol respons dan efek samping; dosis maksimum: 800 mg.
Efek Samping:
- Kardiovaskuler: hipotensi postural, takikardia, pusing, perubahan interval QT tidak spesifik.
- SSP: mengantuk, distonia, akathisia, pseudoparkinsonism, diskinesia tardif, sindroma neurolepsi malignan, kejang.
- Kulit: fotosensitivitas, dermatitis, pigmentasi (abu-abu-biru).
- Metabolik dan endokrin: laktasi, amenore, ginekomastia, pembesaran payudara, hiperglisemia, hipoglisemia, test kehamilan positif palsu.
- Saluran cerna: mual, konstipasi xerostomia.
- Agenitourinari: retensi urin, gangguan ejakulasi, impotensi.
- Hematologi: agranulositosis, eosinofilia, leukopenia, anemia hemolisis, anemia aplastik, purpura trombositopenia.
- Hati: jaundice.
- Mata: penglihatan kabur, perubahan kornea dan lentikuler, keratopati epitel, retinopati pigmen.
Peringatan dan Perhatian:
- Hati-hati penggunaan pada pasien dengan depresi SSP.
- penyakit hati dan jantung berat.
- Hipotensi mungkin terjadi terutama pada pemberian parenteral.
- Diskinesia tardif : prevalensi pada orang tua mungkin 40%.
- Reaksi ekstrapiramidal lebih umum pada orang tua dan akathisia adalah gejala yang paling sering muncul.
- Bingung, lupa, perilaku psikosis, agitasi sering muncul akibat efek antikholinergik.
- Ortostatik hipotensi karena blokade reseptor alfa pada orang tua lebih berisiko.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
- Tablet 25 mg, 100 mg.
- Injeksi 25mg/ml, 2ml
Penyimpanan dan Stabilitas:
Injeksi: hindari cahaya, larutan berwana sedikit kuning tidak menunjukkan hilangnya potensi, tetapi bila perubahan warna jelas maka harus dibuang. Pengenceran larutan dengan larutan NaCl fisiologis 1 mg/mL tetap stabil selama 30 hari.