Bromocriptine adalah obat antiparkinson, mekanisme kerja bromocriptine menghambat sekresi prolaktin pada manusia dengan menstimulasi reseptor dopaminergik hipotalamus sehingga meningkatkan faktor penghambat prolaktin dan menurunkan sekresi prolaktin dari pituitari anterior
Indikasi Bromocriptine
Bromocriptine digunakan untuk pengobatan Akromegali, Diabetes melitus tipe 2, Infertilitas pada wanita yang berasal dari hipotalamus, pituitari, hiperprolaktinemia, Hiperprolaktinemia, Parkinson, Prolaktinoma.Kontraindikasi
- Menyusui
- Hipersensitivitas bromocriptine
- Hipersensitivitas alkaloid ergot
- Periode setelah melahirkan atau post partum dengan riwayat penyakit koroner
- Migraine yang disertai pingsan (sinkop)
- Hipertensi tidak terkontrol.
Dosis dan Cara Pemakaian
Dewasa Akromegali- Dosis awal 1,25-2,5 mg sebelum tidur dan ditingkatkan 1,25 -2,5 mg sehari jika diperlukan setiap 3-7 hari,
- dosis pemeliharaan: 20 -30 mg/hari (maksimal 100mg/hari)
- Dosis awal 0,8 mg/hari diberikan bersama makanan dan dapat ditingkatkan 0,8 mg/hari tiap minggu hingga tercapai dosis yang bisa ditoleransi 1,6-4,8 mg/hari (maksimal 4,8 mg/hari)
- Infertilitas pada wanita yang berasal dari hipotalamus-pituitari-hiperprolaktinemia
- Dosis awal 1,25-2,5 mg, dapat ditingkatkan 2,5 mg tiap 2-7 hari apabila diperlukan untuk mencapai respon yang optimal.
- Rentang dosis 2,5-15 mg/hari
- Dosis awal 1,25-2,5 mg, dapat ditingkatkan 2,5 mg tiap 2-7 hari apabila diperlukan untuk mencapai respon yang optimal.
- Rentang dosis 2,5-15 mg/hari
- Parkinson Dosis awal 1,25 mg dua kali sehari, ditingkatkan menjadi 2,5 mg/hari dalam interval 2-4 minggu (dosis pemeliharaan 2,5-40mg/hari; maksimum 100 mg/hari)
- Dosis awal 1,25-2,5 mg, dapat ditingkatkan 2,5 mg tiap 2-7 hari apabila diperlukan untuk mencapai respon yang optimal.
- Rentang dosis 2,5-15 mg/hari.
- Anak Prolaktinoma 11-15 tahun : dosis awal 1,25-2,5 mg setiap hari, dosis dapat ditingkatkan jika dapat ditoleransi untuk mendapatkan respon terapetik ( kisaran dosis 2,5-10 mg sehari)
- 16 tahun: 1,25-2,5 mg, dapat ditingkatkan 2,5 mg tiap 2-7 hari apabila diperlukan untuk mencapai respon yang optimal. Rentang dosis 2,5-15 mg/hari.
Efek Samping
- Kardiovaskular: hipotensi
- Gastrointestinal: konstipasi, diare, gangguan pencernaan, mual, muntah
- Neurologi: asthenia, pusing, sakit kepala, mengantuk
- Optalmik: ambliopia,
- Respiratori: rhinitis, sinusitis
- Lain-lain: lemas hiperprolaktinemia, diabetes tipe 2
- Thrombosis arteri koroner, gangguan katub jantung, infark miokard, efusi pericardial, postpartu
- tukak gastrointestinal
- kejadian serebrovaskular, kejang
- halusinasi, gangguan psikosis
- efusi pleura, fibrosis paru, penebalan pleura.
Peringatan dan atau Perhatian
- Peringatan Penghentian mendadak, perubahan dosis, atau perubahan terapi dapat menyebabkan hiperpireksia dan bingung (gejala mirip sindrom neuroleptik ganas) pada pasien Parkinson.
- Penyakit kardiovaskular
- Tidak direkomendasikan penggunaan bersama antagonis reseptor dopamin termasuk obat neuroleptik
- Tidak direkomendasikan penggunaan bersama dengan obat yang mempengaruhi tekanan darah pada masa setelah melahirkan
- Pada pasien akromegali mungkin muncul rasa sensitif terhadap dingin atau vasospasme sehingga ada pertimbangan penurunan dosis
- Pendarahan gastrointestinal atau tukak pada pasien akromegali
- Halusinasi dengan pemberian bersama levodopa sehingga dapat dipertimbangkan penyesuaian dosis atau penghentian obat
- Sakit kepala dengan atau tanpa gangguan penglihatan bisa mendahului kejang atau stroke sehingga dapat dipertimbangkan penghentian obat
- Adanya risiko hipertensi pada wanita setelah melahirkan yang menggunakan bromocriptine sehingga perlu dimonitor
- Hipotensi ortostatik dapat terjadi
- Gangguan kontrol terhadap rangsangan (keinginan untk berjudi, peningkatan nafsu seksual,dll) sehingga dipertimbangkan pengurunan dosis atau penghentian terapi bila muncul gejala
- Intoleransi laktosa sehingga tidak direkomendasikan pada pasien dengan intoleransi galaktosa, defisiensi laktase, atau malabsorpsi glukosa-galaktosa serta produk yang mengandung laktosa
- Meningkatnya risiko melanoma pada pasien Parkinson
- Infark miokard sehingga perlu hati-hati pada pasien dengan riwayat infark miokard, aritmia
- Gangguan pada paru (efusi pleura, efusi pericardial, fibrosis pleura dan paru, perikarditis konstriktif, gangguan pleuropulmonari) dilaporkan pada penggunaan bromocriptine
- Hipertensi terutama pada kehamilan dipertimbangkan penghentian obat
- Perburukan pada pasien dengan psikosis
- Fibrosis retroperitoneal, nyeri punggung, edema pada tubuh bagian bawah, serta gangguan fungsi ginjal dilaporkan terjadi sehingga dapat dipertimbangkan berhenti apabila terjadi fibrosis pada retroperitoneal
- Terdapat kejadian kejang dengan atau tanpa riwayat hipertensi
- stroke pada wanita setelah kehamilan sehingga dipertimbangkan penghentian obat
- Tidur mendadak atau mengantuk muncul pada pasien dengan parkinson
- Perluasan tumor dapat terjadi sehingga dapat dipertimbangkan untuk monitor atau penghentian.
- Kehamilan Kategori B tidak ditemukan adanya risiko pada janin.
- Menyusui Tidak direkomendasikan
- Anak-anak: Keamanan dan efektivitas pada pasien pediatrik belum diketahui.
- Gangguan ginjal: Tidak memerlukan penyesuaian dosis.
- Gangguan hati: Mungkin perlu Penyesuaian dosis mengingat metabolisme utama di hati namun belum ada pedomannya.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Bromocriptine tablet 2.5 mg.
Penyimpanan:
Kapsul dan tablet bromocriptine mesilat sebaiknya disimpan pada wadah kedap, terlindung cahaya pada suhu dibawah 25ÂșC.