Azithromycin - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Azithromycin digunakan untuk pengobatan sejumlah infeksi bakteri, diantaranya berupa infeksi telinga tengah, radang tenggorokan, pneumonia, diare, dan infeksi usus tertentu lainnya.

Azithromycin
Struktur kimia Azithromycin
Azithromycin. mipa-farmasi.com


Indikasi Azithromycin

    Azithromycin digunakan untuk pengobatan radang telinga tengah akut yag disebabkan oleh kuman H. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae, faringitis / tonsillitis karena kuman S. pyogenes, pengobatan infeksi ringan hingga sedang pada saluran napas atas dan bawah, infeksi kulit dan jaringan, pneumonia komunitas, radang pelvic, penyakit kelamin menular (urethritis / cervicitis), faringitis / tonsillitis (alternatif terhadap terapi lini pertama), dan penyakit kelamin lain (chancroid) yang disebabkan oleh C. trachomatis, M. catarrhalis, H. influenzae, S. aureus, S. pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, dan C. psittaci , Eksaserbasi akut bakteri pada penyakit paru obstruktif kronik karena kuman H. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae acute bacterial sinusitis. Opthalmic: Konjungtivitis bakterial

      Kontraindikasi

      Hipersensitif terhadap azithromycin bersama antibiotik makrolida atau komponen dalam formula

      Dosis dan Cara Pemakaian

      • Dosis umum: Anak lebih besar atau sama dengan 6 bulan: 5-12 mg/kg diberikan sekali sehari (maksimum 500 mg/hari) atau 30 mg/kg sebagai dosis tunggal (maksimum 1500 mg).
      • Anak lebih besar atau sama dengan usia 1 tahun dan dewasa: Opthalmik: teteskan 1 tetes pada mata yang terinfeksi 2 kali sehari (selang 8-12 jam) selama 2 hari, kemudian 1 tetes sekali sehari selama 5 hari.
      • Dewasa usia 16 tahun atau lebih dan dewasa: oral 250-600 mg sekali sehari atau 1-2 gram dalam dosis tunggal. i.: 250-500 mg sekali sehari.
      • Dosis spesifik: Anak: oral-Sinusitis bakterial: 10 mg/kg sekali sehari selama 3 hari (maksimum 500 mg/hari) Pneumonia yang diperoleh dari komunitas: 10 mg/kg sehari (maksimum 500 mg/hari) diikuti dengan 5 mg/kg/hari sekali sehari pada hari ke 2-5 (maksimum 250mg/hari).
      • Otitis media: Regimen 1-hari: 30 mg/kg dalam dosis tunggal (maksimum 1500mg/hari).
      • Regimen 3 hari: 10 mg/kg sekali sehari untuk 3 hari (maksimum 500 mg/hari).
      • Regimen 5 hari: 10 mg/kg pada hari 1 (maksimum 500 mg/hari) diikuti dengan dosis 5 mg/kg sekali sehari pada hari 2-5 (maksimum 250mg/hari).

      Efek Samping

      1. Gastrointestinal: Diarrhea.
      2. Dermatologi: Pruritus, rash
      3. Gastrointestinal: nyeri perut, tidak nafsu makan, kram, muntah.
      4. Genitourinari: Vaginitis Lokal: (pada pemberian i.v): nyeri pada tempat suntikan, inflamasi;
      5. Terapi Sistemik: Agitasi, reaksi alergi, anemia, angioedema, bronkospasme, kandidiasis, nyeri dada, cholestatic jaundice, konjunktivitis, konstipasi, batuk, dermatitis (fungal), diaforesis, pusing, dispepsia, eksema, enteritis, rasa lelah, demam, kembung, gastritis, sakit kepala, insomnia, leukopenia, malaise, melena, mucositis, nefritis, faringitis, efusi pleura, rinitis, gatal-gatal, vertigo.

      Peringatan dan Perhatian

      Azithromycin tidak digunakan untuk pengobatan pneumonia untuk pasien rawat jalan yang memerlukan terapi oral yang parah atau ada risiko infeksi nasokomial dapatan, atau keadaan pasien yang tidak mampu memberikan respon yang sesuai.

      Penyimpanan:
      Obat-obat lain tidak boleh diberikan bersama-sama dalam satu jalur i.v.