Hidrogen peroksida (H2O2) - Kegunaan, Dosis, Efek Samping

Hidrogen peroksida merupakan agen pengoksidasi yang memiliki sifat antiseptik. bekerja dengan melepaskan oksigen ketika digunakan pada jaringan yang mengakibatkan terjadinya proses oksidasi dan pembentukan gelembung udara yang membantu dalam melepaskan jaringan mati, bakteri atau komponen lainnya. Aktivitas antibakterinya lemah dan efektif melawan virus, termasuk HIV juga mempunyai kerja hemostastik ringan.

Hidrogen peroksida


Struktur kimia Hidrogen peroksida

Kerja hidrogen peroksida antiseptik tergantung pada lepasnya oksigen nascent yang merupakan pengoksidasi kuat yang dapat menghancurkan mikroorganisme dan secara kimia dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. Ketika larutan hidrogen peroksida kontak dengan jaringan yang mengandung enzim katalase, larutan akan melepaskan oksigen yang mempunyai efek antibakteri, efek anti bakteriya terjadi selama masih ada oksigen yang dilepaskan dan berlangsung singkat. Sebagai tambahan, efek antimikroba akibat pelepasan oksigen berkurang dengan adanya bahan-bahan organik. karena efek effervescence mungkin lebih bermanfaat untuk membersihkan luka dibanding efek antimikrobanya.

Indikasi Hidrogen peroksida

Hidrogen peroksida digunakan untuk kebersihan mulut, membersihkan luka minor / kecil atau peradangan pada gusi. disinfektan untuk lensa kontak, antiseptik dan deodorant untuk mulut (mouth wash), pencuci luka dan ulser, mengatasi pelengketan pembalut luka mengeluarkan kotoran telinga (wax).

Kontraindikasi

  • Pemberian pada ruang / rongga tubuh dimana oksigen tidak dapat keluar.
  • Sebagai obat kumur, tidak dianjurkan pada pasien yang kritis.
  • Luka lebar dan dalam

Dosis dan Cara Pemakaian

  • Cuci luka gunakan larutan hidrogen peroksida dengan konsentrasi sampai 6 % atau dengan krim 1-1,5 %
  • Melepaskan pembalut luka yang lengket akibat terendam darah yang mengering : gunakan larutan hidrogen peroksida dengan konsentrasi sampai 6 % atau dengan krim 1-1,5 %.
  • Mengeluarkan kotoran telinga : dengan mengencerkan larutan hidrogen peroksida 6 % dengan 3 bagian air sesaat sebelum digunakan untuk tetes telinga.
  • Disinfeksektan lensa kontak : gunakan larutan hidrogen peroksida 3 %, rendam lensa kontak selama 30 menit, diikuti inaktivasi dengan metode yang sesuai untuk keamanan penggunaannya.
  • Antiseptik mulut : encerkan 15 ml larutan hidrogen peroksida 6 % dengan setengah gelas air hangat atau gunakan larutan hidrogen peroksida 1,5 % sebanyak 10 ml untuk iritasi mulut atau gusi ringan dikumur-kumur setidaknya 1 menit digunakan 4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur atau menurut petunjuk dokter. atau juga bisa 2-3 kali/hari.

Catatan:
  • Larutan topikal oral ini hanya untuk pemakaian luar, tidak boleh ditelan.
  • Anak-anak kurang 12 tahun, penggunaan harus dibawah pengawasan orang dewasa.
  • Penggunaannya pada anak kurang 2 tahun harus dikonsultasikan dengan dokter.

Efek Samping

  • Kulit: Iritasi kulit dan membran mukosa.
  • Gastrointestinal: Hipertrofi papila lidah pada penggunaan jangka panjang dari obat kumur.

Peringatan dan Perhatian

  1. Larutan hidrogen peroksida 35 % (food grade) tidak boleh digunakan untuk obat.
  2. Jangan pernah menggunakan larutan berpotensi kuat tanpa diencerkan sesuai anjuran untuk tujuan pengobatan.
  3. Larutan pekat hidrogen peroksida 20-30 % mengiritasi kulit dengan kuat atau membran mukosa dan harus ditangani dengan hati-hati.
  4. Pemberian intravena: jangan menyuntikkan larutan hidrogen peroksida pada rongga tubuh yang tertutup.
  5. Suntikan intravena larutan hidrogen peroksida dapat menimbulkan inflamasi pada tempat suntikan, hemolisis akut, embolisme gas dan reaksi alergi yang membahayakan (life-threatening).
  6. Cuci kolon dengan larutan hidrogen peroksida dapat menimbulkan embolisme gas, ruptur kolon, proctitis, ulcerative colitis dan gangren pada usus halus (intestin)
  7. Jika sampai tertelan dapat mengakibatkan iritasi dan tukak pada lambung.
Interaksi Dengan Obat Lain:
  • Penggunaan bersamaan antara papain dapat mengurangi efektifitas papain terkait chemical debridement.
  • Tidak tercampurkan dengan produk yang mengandung iodine dan kalium permanganat.

Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Oral, topikal gel 1,5%, larutan 1,5% dan 3%

Penyimpanan dan Stabilitas:
Larutan topikal hidrogen peroksida terurai selama penyimpanan atau pada saat dikocok berulang-ulang. Juga terurai jika terpapar cahaya atau jika kontak dengan bahan-bahan pengoksidasi atau pereduksi, dan terurai dengan cepat jika dipanaskan.

Larutan hidrogen peroksida hendaknya disimpan pada wadah terutup rapat tidak tembus cahaya pada suhu 15-30 C, untuk memastikan stabilitas yang lebih baik maka sebaiknya permukaan bagian dalam wadah bebas dari permukaan yang kasar karena dapat memicu dekomposisi.