Heparin merupakan obat yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah. Heparin meningkatkan efek antitrombin III dan menginaktivasi trombin demikian juga dengan faktor koagulan dan mencegah konversi fibrinogen menjadi fibrin. Heparin juga menstimulasi pembebasan lipase lipoprotein, lipase lipoprotein menghidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas bereaksi dengan thromboplastin dan membentuk persenyawaan komplek antithromboplastin yang menghalangi terbentuknya thrombin dari prothrombin.
Interaksi Dengan Obat Lain:
Hindari cats claw, dong quai, teh hijau, bawang putih, ginkgo karena akan menambah aktivitas antiplatelet.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Injeksi Heparin, Jelly (Sediaan Kombinasi untuk Pengobatan Topikal)
Penyimpanan dan Stabilitas:
Heparin harus disimpan dalam suhu kamar dan dihindari dari penyimpanan beku dan suhu diastas 40 C.
Struktur kimia heparin
Indikasi Heparin
Heparin digunakan untuk profilaksis dan terapi pada disorder tromboembolik.Kontraindikasi
- Hipersensitifitas terhadap heparin atau komponen lain dalam sediaan.
- Semua gangguan perdarahan atau risiko perdarahan: gangguan koagulasi, hemofilia, trombositopenia, penyakit hati berat, ulkus peptikum, perdarahan intrakranial, aneurisma serebral, karsinoma visceral, abortus, retinopati perdarahan hemoroid, tuberculosis aktif, endokarditis.
Dosis dan Cara Pemakaian
- Untuk terapi tromboembolism vena: dosis yang diberikan melalui i.v: 5000-10000 unit diikuti dengan infus i.v kontinyu, 1000-2000 unit/jam atau injeksi subkutan 15000 unit setiap 12 jam.
- Untuk profilaksis tromboembolism vena post operasi: 5000 unit, diberikan secara sub kutan, 2 jam sebelum operasi, kemudian setiap 8-12 jam selama 7 hari sampai pasien keluar dari rumah sakit.
- Dosis yang sama diberikan untuk mencegah tromboembolism pada wanita hamil pada wanita dengan riwayat trombosis vena atau embolism paru-paru, dosis mungkin ditingkatkan menjadi 10000 unit setiap 12 jam setelah trimester ke tiga.
- Untuk penanganan angina tidak stabil atau embolism arterial periferm heparin diberikan melalui infus i.v kontinyu dengan dosis yang sama dengan dosis rekomendasi untuk terapi tromboembolism.
- Dosis untuk pencegahan oklusi arteri koroner setelah terapi infark miokardiak adalah 5000 unit diberikan secara i.v diikuti 1000 unit/jam; dosis 12500 unit, sub kutan setiap 12 jam selama 10 hari untuk mencegah terjadinya trombosis.
Efek Samping
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada saat menggunakan Heparin yaitu: Sakit dada, vasospasmus, syok hemoragi, demam, sakit kepala, kedinginan, urtikaria, alopesia, dysesthesia pedis, purpura, ekzema, nekrosis kutan, plak erithemathosus, hiperkalemia, hiperlipidemia, mual, muntah, konstipasi, hemorage, ditemukan darah pada urin, epistaksis, hemoragi adrenal, hemoragi retriperitonial, trombositopenia, peningkatan enzim SGOT, SGPT, ulserasi, nekrosis kutan yang disebabkan oleh injeksi sub kutan, neuropati perifer, osteoporosis, konjungtivitis,hemoptisis, hemoragi pulmonari, asma, artritis, rinitis, bronkospasma, reaksi alergi, reaksi anafilaktik.Peringatan dan Perhatian
- Tempat suntikan di dinding perut atau beberapa tempat daerah iliaka, gunakan jarum sangat halus, semprit tuberkulin dan lakukan penekanan selama 5 menit untuk mengurangi kemungkinan perdarahan.
- Hati-hati agar heparin jangan tertinggal pada tempat suntikan.
- Cara pemberian ini tidak menimbulkan perdarahan spontan, tidak diperlukan pemantauan (monitoring) efek antikoagulan.
- Harus hati-hati pada penderita dengan riwayat alergi, harus dilakukan tes pendahuluan dengan dosis tidak melebihi 100 Unit.
- Jangan suntik intramuskulus, berisiko iritasi, pendarahan lokal dan hematoma, sedang absorpsi tidak dapat diandalkan.
- Pemberian intravena hanya boleh dilakukan bila tersedia alat pemantau efek antikoagulan.
- Harus dilakukan pemeriksaan masa pembekuan darah dan jumlah trombosit.
- Ada resiko perdarahan spontan selama pengobatan pada usia lanjut, penderita insufisiensi ginjal, jantung.
- Hindarkan obat berisiko ulkus lambung, menurunkan perlekatan trombosit (adhesiveness).
- Hentikan heparin bila pada minggu kedua jumlah trombosit menurun diakibatkan peningkatan fibrinogenesis intravaskular.
Interaksi Dengan Obat Lain:
- Risiko pendarahan berhubungan dengan heparin dapat ditingkatkan dengan antikoagulan oral (warfarin), trombolitik, dekstran dan obat yang mempengaruhi fungsi platelet (misalnya aspirin, obat antiinflamasi non steroid, dipiridamo, tiklopidin,klopidogrel, antagonis IIb/IIIa.
- Namun heparin masih digunakan bersamaan dengan terapi trombolitik atau pada awal terapi dengan warfarin untuk memastikan efek antikoagulan dan melindungi kemungkinan hiperkoagulasi transien.
- Nitrogliserin intra vena mungkin menurunkan efek antikoagulan heparin.
Hindari cats claw, dong quai, teh hijau, bawang putih, ginkgo karena akan menambah aktivitas antiplatelet.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Injeksi Heparin, Jelly (Sediaan Kombinasi untuk Pengobatan Topikal)
Penyimpanan dan Stabilitas:
Heparin harus disimpan dalam suhu kamar dan dihindari dari penyimpanan beku dan suhu diastas 40 C.