Mekanisme kerja Vitamin B6 yaitu Prekursor terhadap piridoksal yang berfungsi dalam metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Vitamin B6 juga berperan dalam pelepasan glikogen yang tersimpan dalam hepar dan otot, serta berperan dalam sintesis GABA (dalam SSP) dan heme.
Untuk Indikasi Dietary Requirements and Replacement:
Rekomendasi kecukupan asupan vitamin oleh National Academy of Sciences (NAS):
Anak-anak:
Kejang akibat defisiensi piridoxin:
Terapi kejang atau koma karena toksisitas akut isoniazid:
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Vitamin B6 Tablet: 10 mg, 25 mg, Ampul: 50 mg/ml, Ampul 100 mg/ml.
struktur kimia Vitamin B6
Indikasi Vitamin B6
Vitamin B6 digunakan untuk pengobatan dan pencegahan defisiensi piridoksin termasuk yang disebabkan karena reaksi obat yang tidak dikehendaki obat tertentu, pyridoxine-dependent seizures, dan berfungsi dalam metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.Kontraindikasi
Pasien dengan sejarah sensitivitas pada vitamin, hipersensitivitas terhadap Vitamin B6 atau komponen lain dalam formulasi.Dosis dan Cara Pemakaian
Pemberian: per oral, injeksi IM, IV dan subkutan.Untuk Indikasi Dietary Requirements and Replacement:
Rekomendasi kecukupan asupan vitamin oleh National Academy of Sciences (NAS):
- Bayi sehat < 6 bulan: 0.01 mg/kg tiap hari
- Bayi sehat 6-12 bulan: 0.03 mg/kg tiap hari
Anak-anak:
- 1-3 tahun: 0.9 mg tiap hari
- 4-6 tahun: 1,3 mg tiap hari
- 7-10 tahun: 1,6 mg tiap hari
- Lak-laki: 1,7-2 mg tiap hari
- Perempuan: 1.4-1,6 mg tiap hari
- Pyridoxine-dependent infants: Oral: 2-100 mg/hari ; IM, IV, SC: 10-100 mg
- Anak-anak: rute pemberian oral; 5-25 mg/24jam selama 3 minggu, kemudian perlu diberikan sediaan multivitamin yang mengandung 1,5-2,5 mg/hari.
- Dewasa: rute pemberian oral: 10-20 mg/hari selama 3 minggu.
- Anak-anak: rute pemberian oral: profilaksis: 1-2 mg/kg/24 jam; pengobatan: 10-50 mg/24 jam.
- Dewasa: rute pemberian oral: profilaksis: 25-100 mg/24 jam; pengobatan: 100-200 mg/24 jam.
Kejang akibat defisiensi piridoxin:
- Bayi dan neonatus: rute pemberian IM atau IV: dosis 10-100mg; umumnya kejang akan berhenti dalam 2-3 menit setelah pemberian obat.
- Natioanal Academy of Sciences (NAS) memberikan rekomendasi penggunaan vitamin B6 bagi wanita hamil dengan dosis: 1,9 mg/hari.
- Bagi wanita menyusui, NAS memberikan rekomendasi dosis 2 mg untuk memastikan konsentrasi vitamin B6 dalam air susu sebesar: 130 mg/mL.
Terapi kejang atau koma karena toksisitas akut isoniazid:
- Anak-anak: Jika jumlah isoniazid diketahui: rute pemberian IV: dosis piridoksin awal-jumlah isoniazid yang diminum (dosis max: 70 mg/kg, sampai dengan 5 g)
- berikan dengan kecepatan 0,5-1 g/menit sampai kejang berhenti atau dosis awal maksimum telah diberikan semuanya; dosis dapat diulang setiap 5-10 menit jika diperlukan untuk mengendalikan kejang yang menetap dan/atau keracunan pada SSP.
- Apabila kejang berhenti sebelum seluruh dosis awal yang telah dihitung habis, berikan dosis sisanya selama lebih dari 4-6 jam.
- Jika jumlah isoniazid tidak diketahui: rute pemberian IV: dosis piridoksin awal: 70 mg/kg (max 5 g)
- berikan dengan kecepatan 0,5-1 g/menit; dosis dapat diulang setiap 5-10 menit jika diperlukan untuk mengendalikan kejang yang menetap dan/atau keracunan pada SSP.
- Dewasa: Jika jumlah isoniazid diketahui: rute pemberian IV: dosis piridoksin awal=jumlah isoniazid yang diminum (dosis max 5 g)
- berikan dengan kecepatan 0,5-1 g/menit sampai kejang berhenti atau dosis awal maksimum telah diberikan semuanya; dosis dapat diulang setiap 5-10 menit jika diperlukan untuk mengendalikan kejang yang menetap dan /atau keracunan pada SSP.
- Apabila kejang berhenti sebelum seluruh dosis awal yang telah dihitung habis, berikan dosis sisanya selama lebih dari 4-6 jam.
- Jika jumlah isoniazid tidak diketahui: rute pemberian IV: dosis piridoksin awal: 5 g; berikan dengan kecepatan 0,5-1 g/menit; dosis dapat diulang setiap 5-10 menit jika diperlukan untuk mengendalikan kejang yang menetap dan/atau keracunan pada SSP.
- Antikonvulsan dapat diberikan bersama dengan piridosin.
- Anak-anak dan dewasa: Rute pemberian: IV; pasien yang tidak menunjukkan gejala setelah minum isoniazid dengan dosis yang berpotensi toksik (dalam 2 jam pertama), perlu mendapat piridoksin dengan dosis yang sama dengan dosis untuk terapi kejang atau koma karena toksisitas akut isoniazid.
- Anak-anak dan dewasa: Rute pemberian: IV; 25 mg/kg infus selama 15-30 menit, diulangi bila perlu untuk mengendalikan kejang.
- Dewasa: Rute pemberian IV; dosis total 25mg/kg diberikan selama lebih dari 15-30 menit.
- Rekomendasi dosis: 200-600 mg perhari.
- Apabila tidak ada respon, pertimbangkan terapi lain, bila respon adekuat, dosis dapat diturunkan menjadi 30-50 mg tiap hari.
Efek Samping
- Sistem saraf pusat: sakit kepala, kejang (khususnya setelah pemberian dosis IV yang sangat besar), mengantuk.
- Endokrin & metabolik: penurunan sekresi serum asam folat, asidosis.
- Gastrointestinal: Mual.
- Hepatik: Peningkatan AST.
- Neuromuskular & skeletal: neuropati, paresthesia.
- Lain-lain: reaksi alergi.
Peringatan dan Perhatian
- Penggunaan dalam jangka waktu lama dan dengan dosis yang besar (>2g/hari) dapat menyebabkan neurotoksisitas.
- Ketergantungan dan gejala putus obat dapat muncul pada dosis > 200 mg/hari. Evaluasi defisiensi vitamin yang lain perlu dilakukan karena defisiensi vitamin tunggal jarang terjadi.
- Penggunaan pada wanita hamil: Faktor risiko kehamilan: A (FDA); risiko pada fetus kecil.
- Penggunaan pada wanita menyusui: Walaupun vitamin B6 masuk dalam ASI, risiko pada bayi terbukti kecil. Sehingga vitamin B6 dapat diberikan pada wanita menyusui/kompatibel.
- Penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal: dosis sama dengan penderita dengan fungsi ginjal normal.
- Pengaruh terhadap hasil pemeriksaan laboratorium: Penggunaan piridoksin dapat menyebabkan positif palsu pemeriksaan urobilinogen, apabila menggunakan reagen Ehrlich.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Vitamin B6 Tablet: 10 mg, 25 mg, Ampul: 50 mg/ml, Ampul 100 mg/ml.
Penyimpanan dan Stabilitas
Stabilitas:- Piridoksin HCl bersifat fotosensitif dan akan terdegradasi perlahan jika terpapar cahaya.
- Penyimpanan: sediaan piridoksin HCl harus terlindung dari cahaya dan disimpan dalam wadah tertutup rapat pada temperatur < 40°C, lebih diutamakan pada 15-30°C.
- Sediaan injeksi tidak boleh dibekukan.
- Larutan infus: Emulsi lemak 10%.
- Aditif: tidak ada data.
- Y-site: tidak ada data.
- dalam syringe: Doxapram HCl.
- Larutan infus: tidak ada data.
- Aditif: tidak ada data.
- Y-site: tidak ada data.
- dalam syringe: tidak ada data.