Vitamin B1 - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Vitamin B1 atau yang biasa disebut thiamine bersama dengan ATP membentuk co-enzim aktif yaitu thiamine pyrophosphate. Thiamine pyrophosphate berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, khususnya dalam proses dekarboksilasi alpha-keto acids dan hexose monophosphate.

Vitamin B1

Struktur kimia Vitamin B1 (Thiamine)

Vitamin B1

Indikasi Vitamin B1

Vitamin B1 digunakan untuk pengobatan defisiensi vitamin B1 pada kondisi beriberi, Wernickes encephalophaty syndrome, Korsakoff's syndrome, peripheral neuritis yang disertai dengan kehamilan, pecandu alkohol dengan komplikasi pada saraf sensor; penderita kelainan metabolik, digunakan sebagai suplemen makanan.

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap Vitamin B1 atau komponen lain pada formula.

Dosis dan Cara Pemakaian

Cara pemberian: rute administrasi utama adalah secara oral.
  • Apabila dikehendaki pemberian secara parenteral maka, khususnya pada penderita malabsorpsi,
  • pasien dengan Wernicke's encephalopathy syndrome,
  • penderita dengan gagal jantung akibat beri-beri, dapat diberikan secara IM atau IV lambat (pemberian lebih dari 10 menit).
Rekomendasi untuk menjamin penggunaan yang cukup:
  • usia <6 bulan: 0,2 mg/hari;
  • 7 bulan-1 tahun: 0,3 mg/hari;
Rekomendasi asupan harian:
  • 1-3 tahun: 0,5 mg.
  • 4-8 tahun: 0,6 mg.
  • 9-13 tahun: 0,9 mg.
  • 14-18 tahun: wanita: 1 mg, pria: 1,2 mg.
  • 19 tahun: wanita: 1,1 mg, pria: 1,2 mg.
  • Ibu hamil dan menyusui: 1,4 mg.

Suplementasi nutrisi parenteral:
  • Bayi: 1,2 mg/hari.
  • Dewasa: 6 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 25-50 mg/hari pada individu dengan riwayat penyalahgunaan alkohol.
Defisiensi vitamin B1 (beriberi):
  • Anak-anak: 10-25 mg/dosis secara IM atau IV per hari (pada kondisi kritis), atau 10-50 mg/dosis secara oral setiap hari selama 2 minggu, kemudian 5-10 mg/dosis oral per hari selama 1 bulan.
  • Dewasa: 5-30 mg/dosis IM atau IV diberikan 3 kali per hari (pada kondisi kritis), kemudian berikan secara oral 5-30 mg/hari baik dalam dosis tunggal maupun dalam dosis terbagi 3 kali per hari selama 1 bulan.
Alcohol withdrawal syndrome:
  • Dewasa: 100 mg/hari secara IM atau IV selama beberapa hari, kemudian disambung dengan dosis 50-100 mg/hari secara oral.
Wernickes encephalopathy:
  • Dewasa: untuk pengobatan awali dengan dosis 100mg secara IV, kemudian 50-100 mg/hari secara IM atau IV, sampai penderita dapat makan seperti sedia kala, imbangi dengan makanan.
  • Dosis yang lebih besar mungkin dibutuhkan apabila pengobatan dengan dosis rendah gagal memberikan perbaikan gejala klinis.
Beri-beri:
  • Dewasa; rute pemberian IM atau IV infus 10-20mg 3 kali/hari sampai selama 2 minggu, kemudian dapat disambung dengan rute pemberian oral 5-10 mg 3kali/hari.
Kelainan metabolisme:
  • Dewasa; rute pemberian oral: 10-20 mg/hari (terdapat laporan penggunaan dosis sampai dengan 4 gram/hari dalam dosis terbagi).
Peripheral neuritis pada kehamilan (muntah pada masa kehamilan):
  • Dewasa; rute pemberian IM; 5-10 mg setiap hari.

Efek Samping Vitamin B1

  1. Kulit: dermatitis, purpura pigmentosa chronica, nyeri pada tempat penyuntikan.
  2. Imunologi: reaksi hipersensitivitas.
  3. Reaksi lain: mual, kelelahan, rasa tercekik di tenggorokan, angioedema, respiratory distress, cyanosis, edema paru, perdarahan saluran cerna, hipotensi, vascular collapse.

Peringatan dan Perhatian

  • Hati-hati bila diberikan secara parenteral (khususnya melalui rute IV) karena dapat meningkatkan risiko reaksi hipersensitivitas.
  • Kebutuhan dosis pada klompok pasien berikut dapat meningkat: pengguna alkohol, kondisi terbakar, demam kronis, gastrektomi, hemodialisa kronis, gangguan pada saluran hepar dan bilier, hipertiroid, infeksi yang berkepanjangan, gangguan pada pencernaan.
Penggunaan pada wanita hamil:
  • Faktor risiko kehamilan A.
  • Risiko pada fetus minimal sehingga dapat diberikan pada wanita hamil.
Penggunaan pada wanita menyusui:
  • Berdasarkan American Academy of Pediatrics Rating dan WHO Rating: dapat diberikan pada ibu menyusui.
Pengaruh terhadap hasil pemeriksaan laboratorium:
  • Dapat menyebabkan hasil positif palsu pada pemeriksaan asam urat dengan menggunakan metode phosphotungstate dan urobilinogen dengan menggunakan reagen Ehrlichs.
  • Penggunaan dosis besar dapat mempengaruhi pemeriksaan kadar teofilin dengan menggunakan spektrofotometri.

Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
  • Tablet: 50 mg dan 100 mg
  • Vial Injeksi: 100 mg/ml.

Penyimpanan dan Stabilitas

Stabilitas:
  • Simpan pada suhu ruangan dan dalam wadah yang terlindung dari udara dan cahaya.
  • Tidak dapat bercampur dengan cairan yang mempunyai pH lebih dari 7 atau pH netral, dan bahan yang bersifat oksidatif atau reduktif.
  • Sediaan injeksi tidak boleh dibekukan.
  • Pada pH <4, larutan thiamine hydrochloride sangat sedikit kehilangan aktivitasnya.
Kompatibilitas:
  • Larutan infus: DRL, DNS, D5W, D10W, RL, 1/2NS, NS.
  • Aditif: tidak ada data.
  • Y-site: Famotidine.
  • dalam syringe: Doxapram HCl.
Inkompatibilitas:
  • Larutan infus: tidak ada data.
  • Aditif: tidak ada data.
  • Y-site: tidak ada data.
  • dalam syringe: tidak ada data.