Terbutaline - Kegunaan, Dosis, ďan Efek Samping

Terbutaline merupakan obat bronkodilator yang dapat digunakan untuk meringankan gejala mengi, batuk, dan sesak napas. Terbutaline bekerja dengan cara melebarkan saluran udara yang menyempit akibat gejala-gejala tersebut.

Terbutaline

Struktur kimia terbutalin 

Terbutaline

Indikasi terbutalin

Terbutaline digunakan untuk bronkodilator dalam obstruksi jalan napas reversibel dan asma bronkial.

Kontraindikasi

Hipersensitif terhadap terbutaline, aritmia jantung yang berhubungan dengan takikardia, dan takikardia disebabkan oleh intoksikasi digitalis.

Dosis dan Cara Pemakaian

Asma atau bronkokonstriksi secara oral 5 mg/dosis setiap 6 jam 3 kali/hari, jika terjadi efek samping, mengurangi dosis 2,5 mg setiap 6 jam, tidak melebihi 15 mg dalam 24 jam.

Subkutan: 0,25 mg/dosis, dapat mengulang dalam 15-30 menit (maksimum: periode 0.5 mg/4 jam).

Efek Samping Terbutalin

  • Sistem saraf pusat terjadinya gugup dan gelisah.
  • Endokrin metabolik: glukosa serum meningkat dan kalium serum menurun.
  • Neuromuskular dan rangka gemetar.

Peringatan dan Perhatian

  1. Perhatian pada penggunaan untuk tokolisis, pasien dengan penyakit kardiovaskular, pasien dengan pengobatan antiinflamasi dan segera laporkan reaksi hipersensitif (urtikaria, angiodema, kemerahan dan bronkospasme).
  2. Pada kehamilan Faktor resiko kategori B.
  3. Terbutaline melewati air susu

Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
1. Larutan Injeksi terbutaline 1 mg/ml (1ml)
2. serbuk inhalasi terbutaline  500 mikrogram/aktuasi
3.  Terbutaline tablet 2,5 mg dan 5 mg.

Penyimpanan dan Stabilitas:
Simpan injeksi pada suhu ruangan dan tidak dibekukan. Simpan serbuk inhalasi pada 15 - 30 C. Terlindung dari cahaya.