Simvastatin - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Simvastatin merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dan merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasi Aspergillus terreus. Simvastatin merupakan penghambat 3 hydroxy 3 methylglutaryl coenzyme A (HMG-CoA) reduktase yang poten, simvastatin bekerja dengan meningkatkan pengeluaran kolesterol dari tubuh dan mengurangi produksinya dengan menghambat konversi HMG-Coa menjadi mevalonat yang berperan dalam biosintesis kolesterol.

Simvastatin

Struktur kimia Simvastatin

Simvastatin

Indikasi Simvastatin

Simvastatin digunakan untuk profilaksis resiko kardiovaskular pada pasien dengan resiko tinggi, Profilaksis kejadian serebrovaskular, Hiperlipoproteinemia familial tipe 3, Hipertrigliseridemia, Hiperkolesterolemia primer atau hiperlipidemia campuran.

Kontraindikasi

Hipersensitiv terhadap simvastatin atau komponen obat, penggunaan bersama dengan siklosporin, danazol, dan penghambat CYP3A4 yang kuat seperti boceprevir, klaritromisin, eritromisin, penghambat HIV protease, itrakonazol, ketokonazol, nefazodon, posakonazol, teleprevir, telitromisin, vorikonazol atau cobicistat / elvitegravir / emtricitabin / tenofovir. Penyakit hati aktif termasuk peningkatan nilai transaminase persisten tanpa diketahui penyebabnya. Ibu hamil dan menyusui. 

Dosis dan Cara Pemakaian

Dewasa
  • Pencegahan resiko kardiovaskular untuk pasien dengan resiko tinggi dosis awal 20-40 mg sekali sehari pada malam hari, interval disesuaikan paling sedikit 4 minggu, maksimal 80 mg sekali sehari pada malam hari
  • Pencegahan kejadian serebrovaskular dosis awal 40 mg malam hari, rentang dosis 5-40 mg/hari
  • Hiperkolesterolemia familialdosis awal (heterozigous) 10-20 mg sekali sehari malam hari, rentang dosis 5-40 mg/hari dosis 40 mg sekali sehari malam hari
  • Hiperlipoproteinemia familial tipe 3dosis awal 10-20 mg sekali sehari malam hari, rentang dosis 5-40 mg/hari
  • Hipertrigliseridemia dosis awal 10-20 mg sekali sehari malam hari, rentang dosis 5-40 mg/hari
  • Hiperkolesterolemia primer atau hiperlipidemia campuran. 10-20 mg sehari pada malam hari, interval disesuaikan paling sedikit 4 minggu, rentang dosis 5-40 mg sekali sehari pada malam hari
Catatan:
Batasi penggunaan dosis 80 mg pada pasien yang sudah menggunakan dosis 80 mg dalam waktu 1 tahun tanpa adanya toksisitas pada otot, pasien yang tidak dapat mencapai target LDL dengan dosis 40 mg/hari sebaiknya tidak ditingkatkan menjadi 80 mg tapi dapat dipertimbangkan alternative yang lain.

Anak-anak
  • Hiperlipidemia termasuk hiperkolesterolemia familial, anak usia 10-18 tahun dosis awal 10 mg pada malam hari, dapat ditingkatkan jika diperlukan dengan interval 4 minggu (maksimal 40 mg).
  • Gangguan ginjal : GFR 20-50 mL/menit dan 10-20 mL/menit tidak memerlukan penyesuaian dosis, GFR <10 mL/menit dosis 10-20 mg/hari, dimana pada pasien gangguan ginjal simvastatin dosis > 10 mg/hari dapat digunakan dengan perhatian.
Catatan:
keterangan tambahan Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan.

Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan /atau frekwensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker atau dokter.

Gunakan obat ini pada malam hari kecuali dinyatakan lain oleh dokter atau apoteker.

Obat ini sangat efektif jika digunakan bersama dengan olah raga dan diet mengurangi asupan makanan yang mengandung kolesterol (lemak) dan lemak jenuh

Pasien disarankan untuk segera memberitahukan dokter jika mengalami nyeri otot, nyeri tekan (tenderness) dan kelemahan yang tidak dapat dijelaskan.

Efek Samping

Gastrointestinal : nyeri abdominal
Hepatik : hepatitis kolestatik, peningkatan enzim hati

Peringatan dan Perhatian

  1. Laju fungsi sklerosis amiotropik lateral dapat menurun pada terapi insulin
  2. Penggunaan bersama alkohol dapat meningkatkan risiko disfungsi hati
  3. Kondisi yang dapat memicu terjadinya gagal ginjal sekunder akibat rabdomiolisis seperti sepsis, hipotensi, operasi besar, trauma, epilepsy tidak terkontrol, atau gangguan elektrolit, endokrin sehingga ada pertimbangan untuk menghentikan simvastatin sementara.
  4. Peningkatan keratin kinase mungkin terjadi dan ada pertimbangan untuk penghentian obat
  5. Peningkatan HbA1C dan gula darah mungkin terjadi Risiko miopati meningkat pada dosis tinggi simvastatin hingga 80 mg jika dibandingkan dosis rendah, hipertiroid yang tidak terkontrol.
  6. Penyakit hati dapat meningkatkan risiko disfungsi hati, gagal hati dapat terjadi sehingga perlu untuk monitoring, dimana pengobatan dapat diatur lagi apabila terjadi kerusakan serius pada hati yang ditandai dengan gejala klinis dan atau hiperbilirubinemia atau jaundice.
  7. Miopati dan rabdomiolisis dapat terjadi pada gagal ginjal akut, dimana risiko meningkat pada dosis tinggi sehingga perlu monitoring dan penghentian terapi dapat dilakukan jika terjadi atau diduga terjadi miopati, gangguan ginjal yang berat perlu pertimbangan pengaturan dosis
  8. Serum transaminase perlu untuk dimonitor dimana apabila peningkatan diatas 3 kali nilai normal secara persisten maka dapat dipertimbangkan penghentian terapi.
  9. Kehamilan : Faktor risiko X.
  10. Penggunaan statin dihindari / kontraindikasi pada wanita hamil, dilaporkan terjadi kecacatan kongenital.
  11. Menyusui : Ekskresi ke dalam air susu tidak diketahui / kontraindikasi, simvastatin diduga keluar dalam air susu berdasarkan 2 obat lain yaitu fluvastatin dan pravastatin. dan karena diduga potensial terjadi efek samping maka penggunaannya pada ibu menyusui sebaiknya dihindari.
  12. Anak-anak: tidak dilisensi untuk anak usia dibawah 10 tahun.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Simvastatin tablet: 10 mg, 20 mg, 40 mg

Penyimpanan dan Stabilitas:
Tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat pada suhu antara 5-30 C (41 F hingga 86 F).  Sediaan tablet dapat stabil selama 24 bulan setelah diproduksi.