Cefotaxime adalah obat antibiotik golongan sefalosporin. Cefotaxime menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan berikatan satu atau lebih ikatan protein penisilin yang selanjutnya akan menghambat tahap transpeptidasi sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri sehingga menghambat biosintesis dinding sel. Bakteri akan mengalami lisis karena aktivitas enzim autolitik (autolisin dan murein hidrolase) saat dinding sel bakteri terhambat.
Struktur kimia
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Cara pemakaian:
Indikasi Cefotaxime
Cefotaxime digunakan untuk Infeksi saluran napas, kulit dan struktur kulit, tulang dan sendi, saluran urin, ginekologi seperti, septisemiam dugaan meningitis, aktif terhadap basil Gram negative kecuali Pseudomonas, Gram positif cocci kecuali enterococcus. Aktif terhadap beberapa penicillin yang resisten pneumococcus.Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Cefotaxime, komponen lain dalam sediaan dan sefalosporin lainnya.Dosis dan Cara Pemakaian
1. Infant dan anak:- 1-12 bulan: I.M., I.V.: <50 k: 50-180 mg/kg BB/hari dibagi dalam dosis setiap 4-6 jam.
- Anak > 12 tahun dan dewasa:
- Infeksi tanpa komplikasi: I.M., I.V.: 1g setiap 12 jam.
- Infeksi sedang-parah: I.M., I.V.: 1-2 g setiap 8 jam.
- Sepsis: I.V.: 2 g setiap 6- 8 jam.
- Infeksi yang dapat mengancam hidup: I.V.: 2 g setiap 4 jam.
- Preop: I.M., I.V.: 1 g , 30-90 menit sebelum pembedahan.
- C-section: 1 g setelah pemotongan tali pusat, kemudian 1 g I.M. dengan interval 6 dan 12 jam
- CLCr 10-50 mL/menit: Diberikan setiap 8-12 jam.
- CLCr 10-50 mL/menit: Diberikan setiap 24 jam.
Efek Samping
- Kulit: rash, pruritus.
- Saluran cerna: kolitis, diare, mual dan muntah.
- Lokal: sakit pada tempat suntikan.
- Anafilaksis dan aritmia setelah pemberian injeksi I.V kateter pusat, peningkatan BUN, kanidiasis, kreatinin meningkat, eusinophilila, erythema multiforme, demam, sakit kepala, interstitial nephritis, neutropenia, phlebitis, pseudomembranous colitis, sindrom Stevens-Johnson, trombositopenia, transaminases meningkat, toxic epidermal necrolysis, urtikaria, vaginitis.
- Dilaporkan juga adanya reaksi ESO dari sefalosporin lainnya: Agranulositosis, anemia hemolitik, pendarahan, pancytopenia, disfungsi ginjal, pusing, superinfeksi, toxic nephropathy.
Peringatan dan Perhatian
- Penyesuaian dosis untuk pasien dengan penurunan fungsi ginjal.
- Penggunaan dalam waktu lama dapat mengakibatkan superinfeksi.
- Arithmia dilaporkan terjadi pada pasien yang diberikan injeksi dengan injeksi bolus via central line.
- Pasien dengan riwayat alergi terhadap penisilin khususnya reaksi IgE (anafilaktik, urtikaria)
- Dapat terjadi antibiotic-associated colitis atau colitis secondary menjadi C.
- Difficilefaktor risiko B pada kehamilan
- Cefotaxime didistribusikan ke dalam air susu sehingga penggunaannya pada ibu menyusui harus disertai perhatian.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
- Infus sebagai sodium dilarutkan dalam D5W: 1g/50mL; 2 g/50 mL.
- Injeksi sebagai sodium dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan: 500 mg, 1 g, 2 g, 10, 20g.
Cara pemakaian:
- Diberikan dengan IVP diatas 3-5 menit.
- I.V. infus intermitten diatas 3-5 menit.