Doxycycline merupakan antibiotik golongan tetrasiklin semisintetik turunan dari oksitetrasiklin. Doxycycline menghambat sintesis protein dengan berikatan pada subunit ribosom 30S dan 50S bakteri, juga dapat mengubah membran sitoplasma.
Struktur kimia Doxycycline
Indikasi Doxycycline
Doxycycline golongan antibiotik tetrasiklin merupakan pilihan untuk infeksi yang disebabkan oleh chlamydia, trachoma, psittacosis, salpingitis, urethritis, lymphogranuloma venereum, ricketsia (termasuk Q-fever),brucella (Doxycycline dengan streptomycin atau rifampicin dan spirochaeta), Borrelia burgdorferi (penyakit lyme), juga digunakan untuk infeksi saluran napas dan genital mikoplasma, prostatitis kronik, sinusitis, sifilis, penyakit inflamasi pelviks. Pengobatan dan profilaksis pada antraks
pengobatan dan profilaksis malaria kekambuhan (recurrent), ulserasi aphthous, periodontitis, herpes simpleks oral, rosacea, acne vulgaris
Kontraindikasi
- Deposit tetrasiklin pada jaringan tulang dan gigi selama pertumbuhan anak melalui ikatan dengan kalsium menyebabkan pewarnaan dan kadang-kadang hypoplasia pada gigi, sehingga tidak boleh diberikan pada anak dibawah 12 tahun. Namun demikian doxycycline dapat diberikan pada anak-anak untuk pengobatan dan profilaksis setelah terekspos antraks jika antibakteri lain tidak dapat diberikan
- Doxycycline juga kontraindikasi pada wanita hamil dan menyusui
- Kontraindikasi lain adalah pasien yang alergi dengan doxycycline.
Dosis dan Cara Pemakaian
- Dosis Doxyciclin yaitu 200 mg pada hari pertama, kemudian 100 mg perhari.
- Pada infeksi berat termasuk infeksi saluran kemih 200 mg perhari.
- Sifilis awal 100 mg dua kali sehari selama 14 hari, sifilis 200 mg dua kali sehari selama 28 hari.
- Clamidia genital tanpa komplikasi, urethritis non gonococcal: 100 mg dua kali sehari selama 7 hari (14 hari pada penyakit inflamasi pelviks).
- Antraks pengobatan atau post profilaksis 100 mg dua kali sehari, anak-anak hanya bila antibakteri lain tidak dapat diberikan 5 mg/kg sehari terbagi dalam dua dosis (maksimal 200 mg sehari)
Peringatan dan Perhatian
- Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi, hindari terkena sinar matahari lama atau zat tanning
- Efek antianabolik tetrasiklin dapat meningkatkan BUN (tergantung dosis).
- Sindroma autoimun dapat terjadi.
- Hepatotoksik jarang terjadi. bila terjadi, test fingsi hati dan hentikan obat.
- Pseudotumor sereberi jarang terjadi, biasanya hilang bila penggunaan dihentikan.
- Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan CDAD dan pseudomembran colitis. CDAD dapat terjadi pada pemakainan kurang 2 bulan.
- Dapat menyekan hiperpigmentasi, hipoplasia enamel, pewarnaan gigi permanen, hindari penggunaan pada anak kurang 8 tahun akan tetapi direkomendasikan pada terapi antraks.
- Jangan digunakan pada kehamilan karena juga terkait dengan retardasi perkembangan otot dan penurunan pertumbuhan tulang
- Penderita gangguan hati atau menerima obat-obatan yang potensial hepatotoksik
- Tetrasiklin meningkatkan kelemahan otot (muscle weakness) pada pasien dengan gravis myasthenia dan eksaserbasi systemic lupus erymthematosus
- tidak seperti tetrasiklin, doxycycline dapat digunakan pada pasien gangguan ginjal dengan dosis lazim
- Ketergantungan alkohol
- Fotosensitivitas (hindari terkena sinar matahari atau sinar lampu)
- Dihindari pada penderita porphyria
Interaksi Dengan Obat Lain
Peningkatan efek / toksisitas:
Meningkatkan waktu protrombin derivat kuomarin. Efek benzodiasepin, penghambat kalsium, siklosporin, metotreksat, mirtazapin, neteglinid, nefazodon, pimekrolimus, kuinidin, sildenafil, (penghambat PDE-5 lainnya) takrolimus, venlafaksin, dan substrat CYP3A4 lainnya. Midazolam , triazolam, alkaloid ergot, cisaprid, HMG-CoA reductase inhibitor tertentu (lovastatin dan simvastatin), mesoridazin, pimozid, dan tioridazin umumnya dikontraindikasikan dengan inhibitor CYP3A4 yang kuat. Derivat tetrasiklin dapat meningkatkan efek toksik/rotd derivat asam retinoid misalnya pseudotumor serebri.
Penurunaan efek:
Penurunan efek doxycycline dapat terjadi bila diminum bersama antasid yang mengandung Al, Ca, Mg. barbiturat, sekuestren asam empedu, bismut sub nitrat, didanosin, besi, kuinapril, sukralfat. Penurunan efek juga dapat terjadi bila diberikan bersama aminoglutetimid, karbamasepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin, rifamisin, dan induser CYP3A4 lainnya. dapat menurunkan efek terapi penisilin dan vaksin tifoid.
Penggunaan bersama tetrasiklin dan Penthrane dapat menyebabkan toksisitas ginjal fatal.
Interaksi Dengan Makanan:
Konsentrasi serum doxycycline dapat menurun pada penggunaan etanol kronik kurang sedikit menurun pada penggunaan bersama makanan atau susu. Doxycycline dapat menurunkan absorpsi Ca, Fe, Zn, dan asam amino. St john's wort dapat menurunkan level doxycycline. hindari dong quai, St John' wort dapat menyebabkan fotosensitisasi.Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
- kapsul sebagai hiaklat 50 mg dan 100 mg, sebagai monohidrat 50 dan 100 mg pserbok suspensi oral 25 mg/5 ml (60M).
- Bila tidak ada sirup pada anak untuk terapi antrak dapat dibuat sediaan dengan menggerus tablet 100 mg dicampur dengan minuman atau makanan atau jus apel, campuran dapat tahan 24 jam bila disimpan di lemari pendingin.
Penyimpanan dan Stabilitas:
- Kapsul doxycycline hiklat dan tablet film coated harus disimpan wadah yang tertutup rapat dan terhindar dari cahaya pada suhu 30 C atau kurang, sebaiknya antara 15-30 C.
- Pada rekonstitusi dengan air, oral suspensi doxycycline monohydrate stabil selama 2 minggu pada suhu kamar.
- Tablet doxycycline yang telah digerus stabil paling tidak dalam 6 hari bila dikemas dalam aluminium foil dan disimpan dalam suhu kamar.
- Rekonstitusi dengan 0,9 % sodium klorida atau 5% dektrosa
- Larutan IV doxycycline hyclate mengandung 0,1-1 mg doksisiklin per mL stabil selama 48 jam pada suhu 25 C.