Gabapentin - Kegunaan, Dosis dan Efek Samping

Gabapentin digunakan sebagai terapi tambahan pada penanganan serangan parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder pada orang dewasa dan anak-anak. Gabapentin secara struktural berikatan dengan neurotransmitter gamma aminobutyric acid (GABA) tetapi mekanismenya berbeda dengan obat-obat lain yang berikatan dengan Gaba sinapsis termasuk valproat, balbiturat, benzodiazepin, inhibitor gamma aminobutyric acid transaminase, inhibitor gamma aminobutyric acid uptake, agonis gamma aminobutyric acid, dan produk gamma aminobutyric acid.

Gabapentin

Gabapentin pada konsentrasi klinis tertentu tidak berikatan dengan obat lain atau reseptor neurotransmitter otak termasuk benzodiazepin, glutamate, glisin atau reseptor N methyl d aspartat. Gabapentin tidak berinteraksi dengan saluran natrium dan ini sangay berbeda dengan phenitoin dan carbamazepine.

Indikasi Gabepentin

1. Epilepsi : gabapentin diindikasikan sebagai terapi tambahan pada penanganan serangan parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder pada orang dewasa dan anak-anak usia 3 tahun keatas. Keamanan dan efektifitas untuk terapi tambahan pada pasien anak-anak dibawah 3 tahun belum dapat ditentukan.

2. Nyeri neuropati : gabapentin diindikasikan untuk penanganan nyeri neuropati pada orang dewasa berumur 18 tahun ke atas. Keamanan dan efektifitas pada pasien dibawah 18 tahun belum dapat ditentukan.


Dosis

Gabapentin diberikan secara oral dengan atau tanpa makanan, apabila dokter menyarankan penurunan dosis, penghentian atau pergantian dengan obat lain, ini harus dilakukan secara bertahap minimal selama satu minggu.

Epilepsi: dewasa dan anak diatas 12 tahun range dosia efektif 900 - 1800 mg/hari. Terapi harus diawali dengan pemberian 300 mg pada hari ke 1.

Pasien anak-anak 3 - 12 tahun : dosis awal harus dalam range 10 - 15 mg/kg/hari yang diberikan dalam dosis terbagi (tiga kali sehari) dan dosis efwktif tercapai dengan meningkatkan dosis dalam waktu 3 hari. Dosis efektif gabapentin pada pasien anak-anak usia diatas 5 tahun adalah 25 - 35 mg/kg/hari yang diberikan dalam dosis terbagi (tiga kali sehari).

Nyeri neuropati : dewasa 300 mg satu kali sehari pada hari pertama, 300 mg dua kali sehari pada hari kedua dan 300 mg tiga kali sehari pada hari ketiga. Setelah itu Dosis dapat ditingkatkan dengan menambahkan 300 mg per hari yang diberikan dalam dosia terbagi sampe dosis maksimum 1800 mg per hari.

Cara dan waktu pemberian

Gabapentin harus diminum dengan air secukupnya, pemberian bisa dilakukan selama atau diantara makan. Pada pemberian tiga kali sehari, interval pemberian dosis antara 2 dosis tunggal tidak boleh lebih dari 12 jam, apabila terjadi ketinggalan dosis gabapentin lebih dari 12 jam sejak pemberian terakhir harus dilakukan penambahan dosis gabapentin setelah atau tanpa petunjuk dokter. Pada pengobatan yang bersamaan dengan antasida yang mengandung magnesium atau alumunium, gabapentin harus diberikan minimal 2 jam setelah pemberian antasida, ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan bioavailabilitas gabapentin.

Kontraindikasi

  • Pasien yang hipersensitif terhadap gabapentin atau komponen didalamnya
  • Pasien dengan pancreas akut
  • Pasien dengan galaktosemia
  • Belum ada data yang cukup tentang keamanan gabapentin untuk pengobatan pada anak dibawah 3 tahun

Efek samping

  • Secara umum : nyeri pinggang, kelelahan, sakit kepala, facial oedema
  • Kardiovaskular : vasodilatasi
  • Sistem pencernaan : konstipasi, kelainan gigi, dyspepsia, mulut dan tenggorokam kering, mual dan muntah
  • Hematologi : leukopenia, penurunan sel darah putih
  • Metabolisme : edema perifer dan kenaikan berat badan
  • Sistem saraf : amnesia, ataksia, kelainan koordinasi, pusing, gugup, nystagmus, mengantuk, tremor, emosi labil
  • Sistem pernafasan : batuk, faringitis, rhinitis

Peringatan dan perhatian

  1. Penggunaan gabapentin pada wanita hamil hanya jika manfaat terhadap pasien jauh lebih besar dibanding resikonya terhadap janin.
  2. Penggunaan gabapentin pada ibu menyusui hanya jika manfaat jauh lebih besar dibanding resikonya.
  3. Pasien disarankan agar tidak menyetir atau mengoperasikan mesin yang berbahaya sampai diketahui bahwa obat ini tidak mempengaruhi kemampuan untuk tetap waspada dalam melakukan aktivitas tersebut.
  4. Jarak waktu pemberian gabapentin tidak boleh lebih dari 12 jam untuk mencegah terjadinya serangan mendadak.
  5. Meskipun tidak ada serangan berulang pada gabapentin, penghentian tiba-tiba pada pasien anticonvulsant pada pasien epilepsi dapat membangkitkan status epileptikus
  6. Gabapentin secara umum tidak dianggap efektif pada pengobatan serangan secara absence
  7. Pasiem yang diharuskan pengobatan bersamaan dengan morfin memungkinkan peningkatan konsentrasi gabapentin. Pasien harus secara hati-hati memperhatikan tanda-tanda penurunan CNS, seperti mengantuk dan dosis gabapentin atau morfin harus diturunkan dengan sesuai.
  8. Pasien harus mengkonfirmasikan kepada dokter tentang pengobatan yang diresepkan maupun tidak, alkohol atau obat lain yang pada saat ini dikonsumsi atau direncanakan akan konsumsi selama pengobatan dengan gabapentin.

Interaksi obat

Pemberian gabapentin bersama antasid yang mengandung alumunium dan magnesium mengurangi bioavailabilitas gabapentin sekitar 20% , untuk mencegah hal tersebut gabapentin diminum 2 jam setelah pemberian antasid. Pemberian bersama alkohol dan obat lain yang bekerja sentral dapat meningkatkan efek samping terhadap sistem saraf pusat

Penyimpanan:
Simpan pada suhu dibawah 30 C.

Posting Komentar untuk "Gabapentin - Kegunaan, Dosis dan Efek Samping"