Gejala dan Penyebab Antrak

Antrak merupakan penyakit yang disebabkan oleh bacillus anthracis, bakteri ini biasanya ada pada binatang buas maupun hewan peliharaan, yaitu hewan-hewan pemamah biak (herbivora), seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi dan kuda. antrak dapat ditularkan kepada manusia terutama pada orang yang pekerjaannya selalu berhubungan dengan atau berdekatan dengan ternak seperti peternak, gembala, dokter hewan, petugas laboratorium, pekerja pabrik barang-barang kulit dan tulang.

Gejala dan Penyebab Antrak

Penyakit Antrak

Penyakit ini ditularkan kepada manusia melalui masuknya spora atau basil antrak ke dalam tubuh melalui berbagai cara, yaitu melalui kulit yang lecet atau luka yang menyebabkan antrak kulit, melalui mulut karena makan bahan makanan yang tercemar, menyebabkan antrak intestinal (pencernaan), inhalasi saluran pernafasan menyebabkan antrak pulmonal.

Antrak peradangan otak (meningitis) umumnya adalah bentuk kelanjutan antrak kulit, intestinal atau pulmonal. Antrak pulmonal dan meningitis sangat jarang dilaporkan di Indonesia. penularan terjadi dengan cara kontak langsung dengan hewan penderita, misalnya kontak dengan darah yang keluar dari lubang-lubang hewan mati karena antrak atau bahan-bahan yang berasal dari hewan yang tercemar oleh spora antrak, misalnya daging, jeroan, kulit, tepung, wool, dan sebagainya. disamping itu sumber penularannya lainnya yang potensial adalah ligkungan, antara lain tanah, tanaman (sayur-sayuran) dan air yang tercemar oleh spora antrak.

Gejala Penyakit antrak

Berikut ini merupakan tanda dan gejala penyakit antrak yaitu :

1. Gejala Antrak Kulit

Gatal ditempat lesi, Ulkus (tukak) di tengahnya terdapat jaringan nekrotik berbentuk keropeng berwarna hitam (tanda patognomonik antrak) dan biasanya didapatkan eritema dan udema di sekitar tukak. Pada perabaan, udema tersebut tidak lunak dan tidak lekuk (non-pitting) bila ditekan. disini tidak didapatkan pus kecuali bila diikuti infeksi sekunder.

Dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional, demam yang sedang, sakit kepala, predileksi antrak kulit biasanya pada tempat-tempat terbuka, seperti muka, leher, lengan, tangan, dan kaki, Antrak kulit yang tidak diobati akan berkembang lebih buruk dengan penjalaran ke kelenjar limfe dan berlanjut ke aliran darah, sehingga mengakibatkan septikemia dan kemungkinan kematian. pemeriksaan bakteriologis dari eksudat di tempat lesi kulit didapatkan adanya basil yang pada sediaan hapus dan kultur positif.

2. Gejala Antrak Intestinal

Gejala awal mual, tidak nafsu makan dan suhu meningkat, Muntah, Sakit perut hebat, Konstipasi, Dapat juga terjadi gastro-enteritis akut yang kadang-kadang berdarah, hematemesis, kelemahan umum, demam dan ada riwayat pemaparan dengan produk hewan atau makanan. pemeriksaan bakteriologis dari spesimen tinja didapatkan adanya basil yang pada sediaan hapus dan kultur positif.

Diagnosis Antrak

Tersangka antrak kulit: Apabila adanya kasus atau ”ledakan” antrak pada hewan atau riwayat pemaparan dengan hewan/bahan asal hewan dan lingkungan yang tercemar oleh spora/basil antrak serta ditemukan kelainan pada kulit berupa tukak dengan jaringan mati berbentuk keropeng berwarna hitam di tengahnya (eskar), di sekitar tukak kemerahan, sembab, pada perabaan daerah yang sembab tersebut tidak lunak dan tidak lekuk dan biasanya tidak didapatkan pus kecuali diikuti infeksi sekunder.

Penderita antrak kulit (diagnosis pasti) Apabila pada tersangka antrak kulit sudah dipastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan bakteriologis. tersangka antrak intestinal Apabila adanya kasus atau ”ledakan” antrak pada hewan atau riwayat pemaparan dengan produk hewan atau makanan serta ditemukan adanya panas disertai sakit perut dan muntah.penderita antrak intestinal (diagnosis pasti) Apabila pada tersangka antrak kulit sudah dipastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan bakteriologis.

Pengobatan Antrak

  • Untuk penderita antrak kulit adalah penisilin. Procain penisilin dengan dosis 1.2 juta I.U i.m 2 x sehari selama 5-7 hari atau benzilpenisilin dengan dosis 250.000 I.U setiap 6 jam. Sebelum pemberian penisilin lakukan skin test. Penderita yang hipersensitif terhadap penisilin dapat diberikan tetrasiklin dengan dosis 500 mg, 4 x sehari selama 5-7 hari. Sebaiknya tidak diberikan pada anak dibawah umur 6 tahun. Obat pilihan lain ialah kloramfenikol.
  • Pada antrak intestinal dapat diberikan penisilin G 18-24 juta unit perhari secara intravena, dapat ditambahkan tetrasiklin 1 gram per hari.
  • Obat-obat simtomatis dan suportif jika diperlukan
  • Rujuk ke rumah sakit bila diperlukan.

Pencegahan penularan penyakit antrak

Masyarakat diminta melaporkan ke puskesmas setempat bila ada tersangka antrak dan melaporkan ke Peternakan bila ada hewan yang sakit dengan gejala antrak, tidak diperbolehkan menyembelih hewan sakit antrak, tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging yang berasal dari hewan yang sakit antrak, tidak diperbolehkan membuat barang-barang yang berasal dari hewan seperti kerajinan dari tanduk, kulit, bulu, tulang yang berasal dari hewan sakit/mati karena penyakit antrak.