Amikacin - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Amikacin adalah salah satu obat antibiotik aminoglikosida yang memiliki fungsi membunuh dan menghambat perkembangan bakteri penyebab infeksi. Karena itu, infeksi akibat virus (seperti flu atau pilek) tidak bisa diobati dengan antibiotik ini.Amikacin umumnya digunakan untuk jangka pendek dalam menangani bermacam-macam infeksi bakteri yang serius pada kulit, selaput otak, paru-paru, tulang, sendi, darah, saluran kemih, serta perut.


Amikacin  - Kegunaan, Dosis, Efek Samping



Struktur kimia Amikacin





Indikasi Amikacin

Amikacin digunakan untuk pengobatan infeksi serius dari organisme yang resisten terhadap Gentamisin dan Tobramycin, termasuk Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan basil gram-negatif lain (infeksi tulang, infeksi saluran napas, endocarditis, dan septicemia); infeksi mikobakteri yang sensitif terhadap amikasin.

Kontraindikasi

Hipersensitif terhadap Amikacin atau komponen lain dalam sediaan, sensitivitas silang dengan aminoglikosida lainnya dapat terjadi.


Dosis dan Cara Pemakaian

Dosis Amikacin:
Diperlukan penyesuaian dosis karena mempunyai indeks terapi yang sempit. Penggunaan pada berat badan ideal untuk menentukan mg/kg/BB dosis diperlukan untuk memberikan dosis yang lebih tepat dari dosis berdasarkan berat badan total. Obesitas, dosis dapat dihitung: Berat Badan Ideal + 0,4 (Total Berat Badan-Berat Badan Ideal) Bayi, anak dan dewasa: I.M. ,I.V.: 5-7,5 mg/kg BB/dosis setiap 8 jam. Beberapa dokter menyarankan dosis sehari 15-20 mg/kgBB untuk semua pasien dengan fungsi ginjal yang normal.

Dosis interval pada penurunan fungsi ginjal:
ClCr 60 mL/menit: diberikan setiap 8 jam
ClCr 40-60 mL/menit:diberikan setiap 12 jam
ClCr 20-40mL/menit: diberikan setiap 24 jam
ClCr <20 mL/menit: loading dose kemudian monitor kadar Hemodialisis:Dialyzable (50-100%)
Berikan dosis postdialisis atau berikan 2/3 dosis normal sebagai dosis tambahan postdialisis kemudian monitor kadar.
Continous arteriovenous atau venovenous hemodiafiltration effects, dosis seperti untuk pasien dengan ClCr 10-40mL/menit dan monitor kadar.

Cara pemakaian

Pemakaian jangan dicampur dengan obat lain, diberikan secara terpisah.
Diberikan injeksi I.M. pada otot dengan permukaan luas. I.V. infus diatas 30-60 menit. Beberapa Penisilin (carbenisilin, ticarsilin dan piperasilin) dapat menjadi in aktif secara in-vitro. Ini sudah diamati sebagian besar dengan tobramycin dan gentamycin, walaupun amikasin memperlihatkan lebih stabil. 


Efek Samping

Susunan saraf pusat: Neurotoksisitas
Telinga : Ototoksisitas (auditor), Ototoksis (vestibular)
Ginjal: nefrotoksisitas: Reaksi alergi, dispnea, eosinofilia. 


Peringatan dan Perhatian

Dosis dan atau frekuensi pemberian harus dimonitor dan dimodifikasi terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal.
Obat dihentikan jika ada tanda ototoksisitas, nefrotoksisitas, atau terjadi hipersensitifitas.
Ototoksisitas proporsional dengan jumlah obat yang diberikan dan lama pengobatan.
Tinnitus atau vertigo dapat menjadi indikasi dari vestibular injury.
Kerusakan ginjal biasanya reversible.
Faktor risiko C pada kehamilan.
Amikasin didistribusikan ke dalam air susu sehingga penggunaannya harus disertai perhatian. 


Bentuk dan Kekuatan Sediaan:

Injeksi, Larutan Sebagai Sulfat 50 mg/ml (2 ml, 4 ml), 62,5 mg/ml (4 ml), 250 mg/ml (2 ml, 4 ml) Mengandung Metabisulfit

Penyimpanan dan Stabilitas:

Stabilitas Amikacin pada suhu kamar stabil selama 24 jam, Campuran dengan D5W, D5 ¼ NS, D5½ NS, NS, RL yang disimpan dalam lemari pendingin stabil selama 2 hari.


Pustaka:
-MIMS Indonesia Edisi 15

-ISO Indonesia Volume 46