Sulfasalazine - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Sulfasalazine merupakan golongan obat Antiinflamsi Non Steroid (AINS). Sulfasalazin bekerja lokal di usus besar untuk mengurangi respon inflamasi dan secara sistemik menghambat sintesis prostaglandin.

Sulfasalazine

Struktur kimia Sulfasalazine

Sulfasalazine


Indikasi:

Sulfasalazine diindikasikan sebagai pengelolaan kolitis ulseratif; tablet salut enterik juga digunakan untuk rheumatoid arthritis (termasuk juvenile rheumatoid arthritis) pada pasien yang tidak menunjukkan respons yang adekuat pada penggunaan analgesik dan AINS lainnya

Kontraindikasi:

Hipersensitif terhadap sulfasalazine, obat-obat golongan sulfa, salisilat, atau komponen lain dalam formulasi; porfiria; obstruksi saluran cerna atau genitourinari; kehamilan (mendekati kelahiran).

Dosis dan Cara Pemakaian:

Dewasa: 
Colitis: oral: awal: 1 g 3-4 kali/hari, pemeliharaan: 2 g/hari dalam dosis terbagi; dapat memulai terapi dengan 0,5-1 g/hari. 
Rheumatoid arthritis: oral (tablet salut enterik): awal: 0,5-1 g/hari 
ditingkatkan setiap minggu hingga dosis pemeliharaan 2 g/hari dalam 2 dosis terbagi 
maksimum: 3 g/hari (jika respon terhadap 2 g/hari tidak memadai setelah 12 minggu pengobatan). 

Anak: 
Colitis: oral: anak-anak > 2 tahun: awal: 40-60 mg/kg/hari dalam 3-6 dosis terbagi; dosis pemeliharaan: 20-30 mg/kg/hari dalam 4 dosis terbagi. 
Juvenile arthritis: oral (tablet salut enterik): anak-anak > 6 tahun: 30-50 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi awal: dimulai dengan 1/4 sampai 1/3 dari dosis pemeliharaan yang diharapkan; tingkatkan tiap minggu; maksimum: 2 g/hari 

Efek Samping Sulfasalazin: 

  1. Sistem saraf pusat: sakit kepala. 
  2. Dermatologi: fotosensitivitas. 
  3. Gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah, diare, gangguan lambung. 
  4. Genitourinari: oligospermia reversibel. 
  5. Dermatologi: urtikaria/pruritus 
  6. Hematologi: anemia hemolitik, 
  7. Heinz body anemia: alopecia, anafilaksis, anemia aplastik, ataksia, kejang, kristaluria, depresi, mengantuk, nekrolisis epidermal, dermatitis eksfoliatif, granulositopenia, halusinasi, gangguan pendengaran, hematuria, hepatitis, insomnia, nefritis interstitial, sakit kuning, leukopenia, sindrom Lyell, sindrom myelodisplastik, nefropati (akut), neutropenia enterokolitis, pankreatitis, neuropati perifer, fotosensitisasi, rhabdomyolysis, reaksi serum sickness-like, perubahan warna kulit, sindrom Stevens-Johnson, trombositopenia, gangguan fungsi tiroid, tinnitus, perubahan warna urin, vaskulitis, vertigo. 
  8. Dilaporkan dengan sulfonamid dan/atau turunan 5-ASA: ikterus kolestatik, eosinofilia pneumonitis, eritema multiforme, alveolitis fibrosa, nekrosis hati, sindrom Kawasaki, sindrom SLE, perikarditis, kejang, mielitis transversa. 

Peringatan dan atau Perhatian:

Jangan menghancurkan, mengunyah atau melarutkan tablet salut. Dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala (berhati-hati saat mengemudi atau terlibat dalam tugas-tugas yang membutuhkan kewaspadaan). 

Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Kaplet salut enterik: 100 mg

Penyimpanan dan Stabilitas:
Lindungi dari cahaya.