Didanosine - Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Didanosine merupakan antiretrovirus dengan mekanisme kerja menghentikan pembentukan rantai DNA virus pada HIV-RT.

Didanosine

Indikasi Didanosine

Didanosine digunakan untuk terapi antiretroviral untuk infeksi HIV, kombinasi dengan sekurang-kurangnya 2 agen dari golongan lain.

Kontraindikasi:

Hipersensitivitas didanosine atau komponen lain yang terkandung dalam formulasi.

Dosis dan Cara Pemakaian Didanosine:

Cara Pemberian Didanosine:
1. Tablet kunyah:
tablet 200 mg hanya boleh digunakan sekali sehari. Sekurang-kurangnya gunakan 2 tablet, tapi jangan lebih dari 4 tablet, secara bersama-sama agar mencapai buffer yang cukup. Tablet harus dukunyah atau dilarutkan sebelum dikonsumsi. Untuk melarutkan, campurkan 30 mL air dengan tablet kemudian diaduk sampai tercampur dan minum secepatnya, Dapat juga ditambahkan 30 mL jus apel sebagai pelarut awal. Larutan dengan jus apel stabil selama 1 jam pada suhu ruangan. Jangan campur dengan jenis jus lainnya. 

2. Pediatric powder untuk larutan oral:
bubuk harus dicampur dengan air yang telah dipurifikasi menjadi konsentransi inisial 20 mg/mL kemudian diencerkan dengan suspensi antasid yang sesuai menjadi campuran akhir 10 mg/mL.
Kocok sebelum digunakan.

Dosis pengobatan pada infeksi HIV.
Anak: per oral (pada perut kosong)
  • Usia 2 minggu - 8 bulan: 100 mg/m2 x/hari, 50 mg/m2 dapat juga digunakan untuk usia 2 minggu sampai 4 bulan
  • Diatas 8 bulan: 120 mg/m2, 2 x/hari; kisaran dosis: 90-150 mg/m2, 2 x/hari, pasien dengan penyakit susunan saraf pusat perlu dosis lebih tinggi.
Remaja atau Dewasa:
Dosis berdasarkan berat badan, disarankan frekuensi 2 kali sehari untuk didanosin tablet/larutan oral. Tablet kunyah, bubuk untuk larutan oral pediatrik:
  • <60 kg: 2x125 mg/hari atau 1x250 mg/hari
  • 60 kg: 2x200 mg/hari atau 1x400 mg/hari
Kapsul lepas lambat:
  • <60 kg: 1x250 mg/hari
  • 1x400 mg/hari
Modifikasi dosis dengan tenofovir (kapsul lepas lambat)
  • <60 kg ClCr 60 mL/menit: 1x200 mg/hari
  • 60 mL/menit: 1x250 mg/hari 

Efek Samping:

  1. gastrointestinal : meningkatkan amylase, nyeri abdominal
  2. Neuromuskuler dan skeletal : neuropati peripheral
  3. Dermatologi : kemerahan, pruritus
  4. Endokrin dan metabolik : meningkatkan asam urat
  5. Gastrointestinal : pankreatitis pada usia diatas 65 tahun lebih sering dibanding usia lebih muda
  6. Hepatik : meningkatkan SGOT, SGPT, dan alkalin fosfatase
  7. Pelaporan kasus pasca-marketing : gagal jantung akut, alopesia, reaksi anafilaksis, anemia, anoreksia, arthralgia, diabetes mellitus, demam, mata kering, granulositopenia, hepatitis, hiperlaktatemia (simtomatik), hipersensitivitas, asidosis laktat/hepatomegali, leucopenia, gagal hati, mialgia, miopati, neuritis, kerusakan optic renal, nyeri, depigmentasi retina, rhabdomiolisis, kejang, trombositopenia, kelemahan dan xerostomia.
  8. Overdosis/toksikologi, Overdosis kronik dapat menyebabkan pankreatitis, neuropati peripheral, diare, hiperurisemia, dan kerusakan hati.
  9. Belum diketahui anti-dotum overdosis didanosine.

Peringatan dan Perhatian:

  1. Pankreatitis (kadang sampai fatal) telah dilaporkan, yang berhubungan dengan dosis.
  2. Faktor risiko kejadian pankreatitis adalah mempunyai riwayat sebelumnya infeksi sitomegaloviru  atau Mycobacterium avium-intracellulare, gangguan ginjal, usia lanjut dan penggunaan bersamaan dengan stavudin, pentamidine, atau hidroksiuria.
  3. Hentikan penggunaan didanosine jika muncul tanda klinis pankreatitis.
  4. Asidosis laktat, hiperlaktasemia simtomatik, dan hepatomegali berat dengan steatosis (kadang sampai fatal) dapat muncul pada penggunaan analog nukleotida retroviral termasuk didanosine.
  5. Hepatoktosisitas dapat muncul tanpa disertai peningkatan transaminase, tunda terapi jika ditemui tanda klinis / laboratorium yang dicurigai sebagai hapatotoksisitas.
  6. Kehamilan dapat meningkatkan risiko asidosis laktat dan kerusakan hati.

Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
Tablet kunyah / dilarutkan  50 mg, 100 mg

Penyimpanan dan Stabilitas Didanosine:
Tablet dan kapsul lepas lambat harus disimpan di botol yang terutup rapat pada suhu 15-30 °C.
Rekonstitusi larutan pediatrik stabil dalam 30 hari jika disimpan dalam lemari es.