Irbesartan digunakan terutama untuk menangani tekanan darah tinggi atau hipertensi. Irbesartan memiliki rumus kimia C25H28N6O. Waktu paruh irbesartan adalah 11-15 jam, dan kemudian diekskresikan 20 % melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Selain sebagai antihipertensi, irbesartan juga mampu menghambat progresivitas nefropati diabetik, mikroalbuminuria, atau proteinuria pada penderita diabetes melitus.
Struktur kimia Irbesartan
Obat Irbesartan
Irbesartan digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan kelas lain agen antihipertensi dalam pengelolaan hipertensi. Irbesartan dianggap salah satu dari beberapa obat antihipertensi yang lebih disukai untuk manajemen awal hipertensi pada pasien dengan gagal ginjal kronis, diabetes mellitus, dan gagal jantung.
Meskipun antagonis reseptor angiotensin II dapat digunakan sebagai obat lini kedua untuk pengelolaan awal hipertensi tanpa komplikasi, diuretik thiazide dianggap sebagai monoterapi awal yang lebih disukai untuk kondisi tersebut oleh Komite Nasional Bersama (JNC 7) pada Pencegahan, Deteksi, Evaluasi, dan Pengobatan Hipertensi.
Kemanjuran irbesartan untuk pengelolaan hipertensi telah ditetapkan oleh studi terkontrol dari durasi 8-12 minggu pada pasien dengan tingkat keparahan hipertensi ringan sampai sedang. Studi klinis telah menunjukkan bahwa efek hipotensif dari dosis biasa irbesartan pada pasien dengan hipertensi ringan sampai moderat adalah lebih besar daripada placebo, dan sebanding dengan yang dosis biasa losartan, enalapril, atau atenolol.
Kemanjuran irbesartan untuk pengelolaan hipertensi telah ditetapkan oleh studi terkontrol dari durasi 8-12 minggu pada pasien dengan tingkat keparahan hipertensi ringan sampai sedang. Studi klinis telah menunjukkan bahwa efek hipotensif dari dosis biasa irbesartan pada pasien dengan hipertensi ringan sampai moderat adalah lebih besar daripada placebo, dan sebanding dengan yang dosis biasa losartan, enalapril, atau atenolol.
Mekanisme Irbesartan
Reseptor Angiotensin 1 merupakan reseptor yang tergandeng protein Gq yang mengaktivasi sistem fosfolipase. Pada reseptor terdapat dua daerah dimana angiotensin II dan antagonisnya dapat berikatan. Antagonis reseptor ini dapat berinteraks dengan asam amino pada domain transmembran, yang dapat mencegah angiotensin II untuk berikatan dengan reseptornya.
Antagonisme terhadap angiotensin II ini menyebabkan signal transduksi berhenti dan meniadakan efek-efek angiotensin seperti vasokonstriksi, sekresi aldosteron, retensi Na, dll. Protein Gq yang teraktivasi akan menstimulasi PLC dan membuka kanal Ca. PLC membelah phospoinositide (PIP2) menjadi inositol triphosphate (IP3) dan diacylglycerol (DAG). IP3 akan memicu pelepasan Ca dari retikulum endoplasmik (pada sel saraf). DAG dan Ca akan mengaktivasi enzim, termasuk PKC dan calcium-calmodulin protein kinases. Berbagai protein selanjutnya akan difosforilasi oleh protein kinase dan memicu berbagai fungsi sel yang terkait.
Farmakologi
- Irbesartan merupakan antagonis reseptor Angiotensin 1 yang kompetitif dan selektif, yang memiliki afinitas lebih besar terhadap reseptor Angiotensin 1 dibandingkan dengan reseptor Angiotensin II.
- Irbesartan diperkirakan bekerja dengan menghambat semua aksi angiotensi II yang diperantarai melalui reseptor Angiotensin 1, tanpa memperhatikan sumber dan mekanisme pembentukan angiotensi II.
- Antagonisme selektif terhadap reseptor angiotensi II ini menghasilkan peningkatan renin plasma dan angiotensin I serta penurunan konsentrasi aldosteron plasma. Kadar potasium serum tidak dipengaruhi oleh Irbesartan secara bermakna pada dosis yang direkomendasikan.
- Irbesartan tidak menghambat ACE (Khinase-II), enzim yang berperan dalam pembentukan angiotensin II dan juga mengubah bradikinin menjadi metabolit tidak aktif. Aktifitas Irbesartan tidak memerlukan aktifitas metabolik.
Farmakokinetik
Setelah pemberian oral, irbesartan akan diabsorpsi dengan baik, dengan bioavailabilitas absolut sekitar 60-80 %. Makanan tidak mempengaruhi bioavailabilitas irbesartan. Ikatan dengan protein plasma sekitar 96 % dengan volume distribusi 53-93 liter.
Irbesartan dimetabolisme di hati melalui proses konjugasi glukuronik dan oksidasi. Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 1,5-2 jam, dengan bersihan plasma total 157-176 ml/menit dan bersihan ginjal 3-3,5 ml/menit. Waktu paruh irbesartan sekitar 11-15 jam, dan kadar mantap dalam plasma dicapai dalam 3 hari setelah pemberian. Irbesartan dan metabolitnya akan diekskresikan melalui kandung empedu dan ginjal.