Frambusia disebut juga patek atau puru, disebabkan oleh Treponema pertenue, dan hanya terdapat di daerah tropis yang tinggi kelembabannya. frambusia menyerang kulit umumnya di tungkai bawah, bentuk destruktif menyerang juga tulang dan periosteum. Frambusia merupakan penyakit kulit menular dan menahun yang mudah disembuhkan apabila ditemukan secara dini. bila ditemukan sedini mungkin dan diobati dengan baik maka dapat mencegah penderita dari kecacatan tetap.
Frambusia
Frambusia pada stadium awal ditemukan kelainan pada tungkai bawah berupa kumpulan papula dengan dasar eritem yang kemudian berkembang menjadi borok dengan dasar bergranulasi. Kelainan ini sering mengeluarkan serum bercampur darah yang banyak mengandung kuman. Stadium ini sembuh dalam beberapa bulan dengan parut atrofi. Atau, bersamaan dengan ini timbul papula bentuk butiran sampai bentuk kumparan yang tersusun menggerombol, berbentuk korimbiformis, atau melingkar di daerah lubang-lubang tubuh (anus, telinga, mulut, hidung), muka dan daerah lipatan.Papul kemudian membasah, mengeropeng kekuningan, pada telapak kaki dapat ditemukan keratodermia, keadaan ini berlangsung 3-12 bulan, bila frambusia berlanjut, periosteum, tulang, dan persendian akan terserang. Dalam keadaan ini dapat terjadi destruksi tulang yang terlihat dari luar sebagai gumma atau nodus. Destruksi tulang hidung menyebabkan pembengkakan akibat eksostosis yang disebut goundou.
Program pemberantasan penyakit frambusia memberikan obat alternatif sebagai berikut Aureomisin. Teramisin (dalam dosis dibagi 3 hari berturut-turut), Tetrasiklin, Obat pilihan lain eritromisin atau tetrasiklin selama 2 minggu.
Diagnosis Frambusia
Frambusia ditandai dengan timbulnya bintik-bintik kecil pada kulit yang letaknya berdekatan, setelah matang, bintik-bintik tersebut merekah dan mengeluarkan nanah. setelah pecah dan mengering akan menimbulkan kerak dan membekas.Pengobatan Frambusia
Ketika terkena frambusia obat yang dapat digunakan adalah penisilin prokain dosis tunggal untuk dewasa. Obat alternatif diberikan kepada penderita yang peka atau alergi terhadap penisilin, walaupun menurut laporan di Negara lain hanya menghasilkan 70-80% kesembuhan.
Program pemberantasan penyakit frambusia memberikan obat alternatif sebagai berikut Aureomisin. Teramisin (dalam dosis dibagi 3 hari berturut-turut), Tetrasiklin, Obat pilihan lain eritromisin atau tetrasiklin selama 2 minggu.